GridHEALTH.id - Mendengarkan musik tak hanya menjadi hiburan saat sedang suntuk, tapi juga dapat membantu mengelola emosi.
Para peneliti di Standford University mengklaim bahwa musik dapat memengaruhi fungsi otak, layaknya penggunaan obat dalam situasi tertentu.
Seampuh apa mendengarkan musik dalam mengatasi dan mengelola emosi seseorang?
Melansir Healthline, para peneliti telah mempelajari keampuhan musik dalam memengaruhi emosi selama berabad-abad.
Bahkan musik sedih dapat membawa kesenangan dan kenyamanan bagi pendengarnya, menurut penelitian dari Universitas Durham di Inggris dan Universitas Jyvaskyla di Finlandia yang diterbitkan di PLOS ONE.
Sebaliknya, penelitian tersebut menemukan bahwa bagi sebagian orang, musik sedih dapat menimbulkan perasaan duka yang mendalam.
Penelitian tersebut melibatkan tiga survei terhadap lebih dari 2.400 orang di Inggris dan Finlandia, berfokus pada emosi dan pengalam tak terlupakan yang berkaitan dengan lagu sedih.
Kebanyakan dari para partisipan melaporkan hasil yang positif.
"Hasil tersebut membantu menentukan cara orang mengatur suasana hati dengan bantuan musik, serta bagaimana rehabilitasi musik dan terapi musik dapat memanfaatkan proses kenyamanan, kelegaan, dan kenikmatan ini," kata Tuomas Eerola, Ph.D.D., seorang profesor kognisi musik dan penulis penelitian.
Dia juga mengatakan studi membantu menentukan alasan orang-orang mendengarkan dan menghindari musik sedih.
Studi lainnya yang dipublikasikan di Journal of Consumer Research, menemukan kebanyakan orang memutar musik sedih saat mengalami kehilangan mendalam, seperti saat berakhirnya sebuah hubungan.
Baca Juga: Lingkungan Buruk Picu Gangguan Kesehatan Mental, Ketahui Cara Menghindarinya
Keampuhan mendengarkan musik dalam mengelola emosi juga ditemukan pada orang-orang yang dapat fokus dan bersemangat ketika mendengarkan musik upbeat.
Sebuah studi tahun 2013 di Journal of Positive Psychology menemukan bahwa musik yang ceria dapat memperbaiki suasana hati dan meningkatkan kebahagiaan hanya dalam dua minggu.
Mengutip Psychology Today, bagaimana musik memengaruhi emosi juga berkaitan dengan lirik dari lagu yang diputar.
Lirik yang dinyanyikan beresonansi dengan pengalaman pribadi pendengar, sehingga bisa menyuarakan perasaan atau pengalaman yang tidak bisa diungkapkan.
Mendengarkan musik lembut dan lambat seperti musik klasik, lebih baik untuk mengelola emosi negatif dibanding musik keras.
Seperti disebutkan sebelumnya, bagaimana kemampuan musik ceria dapat membantu perasaan seseorang menjadi lebih baik.
Tak perlu diragukan lagi manfaat mendengarkan musik bagi kesehatan mental. Tapi, kegiatan ini juga bermanfaat bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Beberapa musik dapat membuat orang yang mendengarkan ingin bergerak dan ini dapat memengaruhi pernapasan, detak jantung, dan tekanan darah.
Sehingga membantu tubuh tetap aktif, sehingga kesehatan jantung terjaga dengan baik.
Selain itu, mendengarkan musik juga bermanfaat untuk mengurangi kelelahan dan menjaga daya tahan otot saat seseorang melakukan tugas yang berulang.
Itulah kekuatan musik yang efeknya tidak hanya berhubungan dengan kesehatan mental, tapi juga kesehatan fisik. (*)
Baca Juga: 4 Cara Menjaga Kesehatan Mental di Lingkungan Pertemanan yang Toxic
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar