GridHEALTH.id - Ponsel alias handphone sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.
Kehadirannya memang bermanfaat bagi penggunanya, karena memudahkan untuk berkomunikasi dan mencari informasi.
Tapi di balik manfaatnya, penggunaan gadget ini juga bisa berbahaya bagi kesehatan mental, terutama jika sudah kecanduan.
Ketergantungan terhadap ponsel mempunyai istilah nomophobia atau ketakutan tanpa ponsel.
Melansir laman AddictionCenter, seseorang yang kencanduan dengan ponselnya biasanya akan menunjukkan gejala berikut.
• Lebih banyak menghabiskan waktu dengan handphone
• Mengalami cedera atau luka karena handphone
• Marah jika waktu menggunakan ponsel terganggu
• Buru-buru menyentuh handphone saat merasa bosan atau sendirian
• Susah membatasi penggunaan ponsel
Bila diri sendiri atau orang terdekat menunjukkan gejala-gejala tersebut, perlu mewaspadai bahaya kecanduan ponsel bagi psikis.
Dilansir dari Therapybands, seseorang yang kecanduan akan mengalami rasa cemas berlebih.
Sehingga timbul gejala seperti berkeringat, gemetar, dan palpitasi jantung saat tidak pakai handphone dalam waktu lama.
Rasa cemas ini timbul karena seseorang khawatir melewatkan pemberitahuan yang masuk.
Selain itu, penggunaan media sosial yang membuat seseorang membandingkan hidupnya dengan orang lain, juga berpengaruh.
Cahaya yang dipancarkan dari ponsel mengganggu produksi melatonin, terutama jika digunakan sebelum tidur.
Melatonin yakni hormon yang membantu mengatur kapan waktu tidur dan bangun. Jadi saat ini terganggu, waktu tidur akan berantakan.
Kecanduan ponsel bisa mengakibatkan berkurangnya interaksi di dunia nyata dengan teman dan keluarga.
Saat terus-menerus mengecek notifikasi, mereka menghabiskan waktu lebih sedikit dengan lingkungan sekitar.
Ini akan merusak hubungan dan akhirnya meninbulkan kesepian atau terisolasi.
Ketika terus membandingkan hidup dengan orang-orang yang ada di dunia maya, ini bisa meningkatkan rasa tidak berharga dan berujung depresi.
Riset telah membuktikan paparan konten media sosial yang lama, meningkatkan risiko depresi, terutama pada orang yang sering berpikir negatif. (*)
Baca Juga: Sempatkan Menjaga Kesehatan Mental dengan Rutin Lakukan Olahraga Ini
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar