GridHEALTH.id - Ketika seorang wanita hamil, tubuhnya mengalami banyak perubahan hormonal dan fisik yang dapat memengaruhi berbagai aspek kesehatannya.
Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh ibu hamil adalah ketidaknyamanan perut dan produksi gas yang meningkat.
Kentut adalah salah satu cara alami tubuh untuk mengeluarkan gas yang terbentuk dalam saluran pencernaan.
Namun, ada beberapa ibu hamil yang cenderung menahan kentut karena alasan sosial atau rasa malu.
Apakah menahan kentut berbahaya bagi ibu hamil?
Mari kita jelajahi bahaya yang mungkin timbul akibat kebiasaan tersebut.
Menahan kentut saat hamil dapat menyebabkan penumpukan gas di dalam saluran pencernaan, yang pada gilirannya dapat menyebabkan perut kembung dan ketidaknyamanan yang berkepanjangan.
Rasa penuh dan terdistensi di perut dapat membuat ibu hamil merasa tidak nyaman dan mempengaruhi kualitas hidup sehari-hari.
Ketika kentut ditahan, tekanan di dalam perut meningkat.
Hal ini dapat menimbulkan tekanan tambahan pada organ dalam seperti usus, lambung, dan kandung kemih.
Pada ibu hamil, yang sudah mengalami perubahan posisi dan tekanan di dalam rahim, peningkatan tekanan ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan lebih lanjut dan bahkan memperburuk kondisi seperti refluks asam.
Baca Juga: Bisakah Pencegahan Stunting Dilakukan Sejak Kehamilan? Cek Penjelasannya
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar