GridHEALTH.id - Anak-anak terutama yang usianya masih sangat kecil, seperti bayi, sangat rentan untuk jatuh sakit.
Orangtua perlu mewaspadai masalah kesehatan, terutama penyakit infeksi, seperti yang baru-baru ini dilaporkan terjadi di Eropa.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengkhawatirkan kondisi para bayi yang terserang virus.
Melansir laman Health News, pada 5 Mei lalu, Prancis melaporkan sebanyak 9 kasus sepsis dengan gangguan hati dan kegagalan multi-organ pada bayi baru lahir yang terinfeksi Echovirus-11 (virus E-11), jenis enterovirus.
Kasus tersebut terjadi antara Juli 2022 hingga April 2023. Dari jumlah tersebut, sebanyak 7 bayi meninggal dunia.
Akan tetapi, WHO mengatakan per 26 Juni total bayi yang terinfeksi sudah mencapai 17 orang.
Mereka berasal dari Kroasia, Italia, Spanyol, Swedia, Inggris Raya (UK), dan Irlandia Utara.
Sejauh ini, diketahui satu bayi baru lahir meninggal di Spanyol dan dua lainnya berasal dari Inggris serta Iralndia Utara, karena komplikasi penyakit tersebut.
Juru bicara WHO mengatakan, kasus enterovirus saat ini yang terjadi di Eropa, lebih dari yang diperkirakan.
"Ini dianggap tidak biasa karena kerusakan yang sangat cepat dan tingkat kematian terkait kasus di antara bayi yang terkena dampak," jelasnya.
Dilansir dari Cedars Sinai, sebenarnya enterovirus adalah jenis virus yang umum. Tapi, jenis-jenisnya cukup banyak.
Baca Juga: Mengenal Penyakit Infeksi Enterovirus D68, Berisiko Sebabkan Anak Lumpuh Seperti Terkena Polio
Kebanyakan kasusnya memang dialami oleh bayi, anak-anak, dan juga remaja. Penyakit ini tingkat keparahannya mulai dari sedang hingga berat dan menimbulkan komplikasi.
Anak bisa tertular virus ini saat droplet dari orang yang terinfeksi ketika bersin atau batuk melayang di udara. Droplet tersebut mungkin terhirup atau menyentuh mata, mulut, maupun hidung.
Selain lewat droplet, penularan juga bisa terjadi dari ibu ke anak saat proses persalinan.
Menurut WHO, seperti enterovirus lainnya, jenis virus E-11 dikaitkan dengan spektrum gejala yang luas, meliputi:
1. Ruam
2. Penyakit demam
3. Gangguan neurologis berat, seperti menigitis
4. Bersin dan batuk
Gejala pada bayi baru lahir diawali dengan demam, rewel, leus, masalah nafsu makan, dan ruam.
Tidak ada antivirus khusus yang digunakan untuk mengobati infeksi ini. Sehingga, tujuan dari perawatan adalah mencegah komplikasi.
WHO merekomendasikan agar seluruh fasilitas kesehatan di Eropa mengenali tanda dan gejala infeksi echovirus. Sementara untuk penularan di masyarakat umum, potensinya masih rendah. (*)
Baca Juga: 7 Tips untuk Mengatasi Batuk Pilek Pada Anak di Rumah dari Dokter
Source | : | who.int,Cedars-sinai.org,Health News |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar