GridHEALTH.id - Asam urat adalah kondisi kesehatan yang terjadi akibat penumpukan kristal asam urat dalam tubuh, terutama di sendi dan jaringan.
Salah satu lokasi yang seringkali terkena dampak asam urat adalah bahu.
Berikut ciri-ciri asam urat di bahu, gejala yang mungkin muncul, serta beberapa langkah penanganan yang dapat diambil.
Salah satu ciri utama asam urat di bahu adalah rasa nyeri yang dapat berkisar dari tumpul hingga tajam.
Nyeri ini biasanya muncul tiba-tiba dan dapat memburuk seiring waktu.
Daerah di sekitar bahu yang terkena asam urat dapat mengalami pembengkakan dan kemerahan.
Kulit di sekitar bahu juga bisa terasa panas saat disentuh.
Asam urat yang mengenai bahu dapat menyebabkan keterbatasan gerakan pada sendi bahu.
Penderita mungkin mengalami kesulitan mengangkat tangan atau melakukan gerakan bahu tertentu.
Daerah yang terkena asam urat di bahu bisa menjadi sangat sensitif terhadap sentuhan atau tekanan.
Hal ini bisa menyebabkan rasa tidak nyaman bahkan pada sentuhan ringan.
Baca Juga: Makan Bayam Benarkah Bisa Sebabkan Asam Urat Kambuh? Ini Kata Dokter
Beberapa orang mungkin mengalami apa yang disebut sebagai krisis asam urat, di mana gejala tiba-tiba memburuk dengan intensitas nyeri yang sangat tinggi.
Krisis asam urat dapat mengakibatkan gangguan aktivitas sehari-hari.
Selain ciri-ciri yang spesifik untuk bahu, terdapat juga gejala umum asam urat yang dapat muncul, termasuk:
- Nyeri dan pembengkakan pada sendi lain, seperti jari-jari tangan, lutut, atau jari kaki.
- Rasa panas pada daerah yang terkena.
- Pembengkakan pada sendi yang terkena.
- Kulit di sekitar sendi terasa kemerahan.
- Nyeri yang terjadi lebih sering pada malam hari.
Jika Anda mengalami ciri-ciri asam urat di bahu atau gejala yang mirip, penting untuk segera berkonsultasi dengan profesional medis.
Berikut beberapa langkah penanganan yang dapat diambil:
1. Obat-obatan
Dokter mungkin akan meresepkan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) untuk meredakan nyeri dan peradangan. Jika diperlukan, bisa diberikan obat-obatan yang membantu mengurangi kadar asam urat dalam tubuh.
Baca Juga: Jangan Dulu Berobat, Penderita Asam Urat Bisa Turunkan Risiko dengan Makan Kacang Merah
2. Perubahan Gaya Hidup
Mengatur pola makan, menghindari makanan yang kaya purin (yang dapat meningkatkan produksi asam urat), dan menjaga berat badan yang sehat dapat membantu mengurangi risiko serangan asam urat.
3. Istirahat dan Fisioterapi
Pada saat serangan akut, istirahat yang cukup dan fisioterapi dapat membantu mengurangi rasa nyeri dan meningkatkan gerakan sendi.
4. Minum Air Putih Cukup
Memastikan tubuh terhidrasi dengan baik dapat membantu mengeluarkan asam urat melalui urin.
5. Hindari Konsumsi Alkohol dan Makanan Tinggi Purin
Alkohol dan makanan yang tinggi purin, seperti daging merah dan makanan laut, sebaiknya dihindari atau dikonsumsi dengan batasan.
Penting untuk diingat bahwa setiap individu memiliki respons yang berbeda terhadap asam urat dan penanganannya.
Konsultasikan selalu dengan dokter untuk diagnosis dan perencanaan penanganan yang tepat.
Baca Juga: Kehabisan Ide? Ini Ide Menu 1 Minggu untuk Penderita Asam Urat
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Komentar