Daging merah seperti daging sapi, babi, maupun domba termasuk dalam kategori makanan tinggi purin yang harus dihindari.
Ini juga berlaku untuk jeroan, seperti ginjal, babat, dan hati karena sama-sama mengandung purin yang tinggi.
Meskipun lezat, ternyata sejumlah jenis seafood atau makanan laut tinggi kandungan purinnya.
Purin yang tinggi ditemukan terkandung dalam ikan teri, herring, mackerel, roe (telur ikan), sarden, tuna, dan trout.
Selain ikan, senyawa tersebut juga ada di berbagai jenis kerang misalnya remis, tiram, dan bahkan udang.
Fruktosa merupakan sumber rasa manis alami bagi sejumlah jenis buah-buahan dan sayuran tertentu.
Sirup jagung fruktosa contohnya, banyak digunakan untuk membuat minuman ringan hingga makanan yang dipanggang.
Akan tetapi, beberapa sumber fruktosa dapat memicu gejala asam urat, menurut Arthritis Foundation.
Namun sebagai pencegahan, disarankan untuk tidak mengonsumsi atau membatasi konsumsi makanan yang tinggi fruktosa.
Sedangkan untuk buah yang utuh, masih diperbolehkan untuk dimakan karena ini aman dan mengandung nutrisi lain yang dapat mengurangi efek asam urat.
Nah, itulah tiga jenis makanan tinggi purin yang sebaiknya dihindari untuk mencegah asam urat kambuh. Selain itu, jangan lupa terapkan gaya hidup sehat dengan rutin berolahraga. (*)
Baca Juga: Siapa Bilang Gak Bisa Makan Enak, Ini 8 Lauk Sehat untuk Pengidap Asam Urat
Source | : | Everyday Health,Cleveland Clinic |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar