Beberapa efek samping salt therapy yang perlu diketahui sebelum melakukannya adalah sebagai berikut:
Terapi garam yang melibatkan paparan garam dalam bentuk udara atau aerosol bisa menyebabkan iritasi pada kulit dan mata bagi beberapa orang.
Partikel garam yang masuk ke mata atau mengenai kulit yang sensitif dapat menyebabkan rasa terbakar, kemerahan, dan iritasi.
Meskipun terapi garam sering digunakan untuk mengatasi masalah pernapasan seperti asma atau bronkitis, beberapa orang dapat mengalami gangguan saluran pernapasan selama atau setelah terapi. Ini mungkin termasuk batuk, pilek, atau sesak napas.
Efek ini mungkin disebabkan oleh reaksi tubuh terhadap partikel garam yang masuk ke saluran pernapasan, dan mereka yang memiliki riwayat alergi atau sensitivitas.
Terapi garam biasanya dilakukan dalam ruangan yang memiliki konsentrasi garam yang lebih tinggi dari udara biasa.
Hal ini dapat menyebabkan hilangnya cairan tubuh melalui proses penguapan lebih cepat dari biasanya.
Ada potensi interaksi antara terapi garam dan obat-obatan lain yang sedang dikonsumsi oleh seseorang.
Terapi garam dapat mempengaruhi efektivitas obat-obatan tertentu atau bahkan menyebabkan reaksi yang tidak diinginkan.
Meskipun terapi garam disebut memiliki banyak manfaat, tapi tidak dapat diabaikan bahwa terdapat potensi efek samping yang perlu diperhatikan.
Seperti halnya metode perawatan alternatif lainnya, terapi ini mungkin tidak cocok untuk sejumlah orang. Sehingga sebelum melakukannya, tidak boleh sembarangan dan perlu konsultasi terlebih dahulu. (*)
Baca Juga: Melindungi Diri dari Paparan Polusi Udara, Dokter Ingatkan Pakai Masker di Luar Ruangan
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar