GridHEALTH.id – Penyakit kuning dan hepatitis adalah dua kondisi kesehatan yang sering kali membingungkan banyak orang karena gejalanya yang serupa.
Padahal, keduanya adalah kondisi yang berbeda dengan penyebab dan karakteristik yang berbeda pula.
Lantas, seperti apa perbedaan penyakit kuning dan hepatitis?
Berikut ini penjelasan selengkapnya.
Inilah sejumlah perbedaan antara penyakit kuning dan hepatitis untuk membantu Anda memahami masing-masing kondisi dengan lebih baik.
Penyakit kuning atau jaundice adalah kondisi yang ditandai dengan perubahan warna kulit, mata, dan bagian lain dari tubuh menjadi kuning.
Ini terjadi karena peningkatan kadar bilirubin dalam darah, yang merupakan produk sampingan dari pemecahan sel darah merah.
Bilirubin biasanya diolah oleh hati dan dikeluarkan melalui kandung empedu.
Kadar bilirubin yang tinggi dalam darah bisa disebabkan oleh produksi berlebihan atau pemrosesan yang tidak efisien oleh hati.
Kerusakan hati akibat infeksi, keracunan, atau penyakit hati seperti sirosis dapat mengganggu pemrosesan bilirubin.
Batu empedu atau inflamasi pada kandung empedu dapat menghambat aliran bilirubin.
Baca Juga: Membedah Mitos: Benarkah Hepatitis B Menular Lewat Air Liur?
Kondisi di mana sel darah merah dipecah dengan cepat, menghasilkan lebih banyak bilirubin.
- Kulit dan mata kuning: Warna kuning pada kulit, mata, dan mukosa lainnya.
- Mual dan muntah: Terutama jika terjadi gangguan fungsi hati atau kandung empedu.
- Kelelahan dan lemah: Kondisi ini seringkali disertai dengan kelelahan dan kelemahan umum.
Hepatitis adalah peradangan pada hati yang bisa disebabkan oleh infeksi virus hepatitis atau faktor lain seperti konsumsi alkohol berlebihan, obat-obatan tertentu, atau penyakit autoimun.
Disebabkan oleh virus hepatitis A yang menyebar melalui konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi.
Disebabkan oleh virus hepatitis B yang dapat ditularkan melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh lain yang terinfeksi.
Disebabkan oleh virus hepatitis C yang biasanya ditularkan melalui kontak langsung dengan darah yang terinfeksi.
Ini hanya dapat terjadi pada individu yang sudah terinfeksi hepatitis B. Penularannya melalui kontak dengan darah yang terinfeksi.
Disebabkan oleh virus hepatitis E dan menyebar melalui konsumsi air atau makanan yang terkontaminasi.
- Kelelahan: Kelelahan yang berkepanjangan seringkali menjadi gejala awal.
Baca Juga: Hari Hepatitis Sedunia, 8 Makanan Sehat Bantu Penyembuhan Pengidap Hepatitis
- Demam: Terutama pada hepatitis A dan B.
- Mual dan muntah: Terutama pada hepatitis A dan C.
- Hilangnya nafsu makan: Kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan umum terjadi pada hepatitis kronis.
- Nyeri perut: Nyeri pada daerah perut kanan atas, di bawah tulang rusuk, adalah gejala umum.
Meskipun kedua kondisi ini dapat menunjukkan gejala kulit dan mata yang kuning, penyakit kuning adalah gejala umum yang mungkin terjadi dalam hepatitis, terutama pada tahap lanjut.
Namun, penyakit kuning tidak selalu merupakan gejala utama hepatitis.
Hepatitis melibatkan peradangan hati yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk infeksi virus, alkohol, dan penyakit autoimun.
Meskipun penyakit kuning dan hepatitis memiliki gejala yang serupa, keduanya memiliki penyebab dan karakteristik yang berbeda.
Penyakit kuning berkaitan dengan peningkatan kadar bilirubin dalam darah, sementara hepatitis melibatkan peradangan hati akibat infeksi virus atau faktor lain.
Jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan, sangat penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk diagnosis dan pengelolaan yang tepat.
Nah, itu dia perbedaan penyakit kuning dan hepatitis yang perlu diketahui. Semoga bermanfaat! (*)
Baca Juga: Hari Hepatitis Sedunia, Kenali Perbedaan Hepatitis A, B, dan C
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar