Selama periode menopause, perubahan hormonal dalam tubuh wanita dapat menyebabkan penurunan elastisitas jaringan di sekitar kandung kemih dan uretra. Ini dapat mengakibatkan sering buang air kecil dan masalah inkontinensia urin.
Kafein adalah diuretik alami yang dapat merangsang produksi urine dan meningkatkan frekuensi buang air kecil.
Minuman seperti kopi, teh, dan minuman berkafein lainnya dapat memicu seringnya keinginan untuk buang air kecil.
OAB adalah kondisi medis di mana kandung kemih mengalami kontraksi yang tidak terkendali, menyebabkan sensasi ingin buang air kecil yang mendesak dan sering.
Ini bisa disebabkan oleh faktor-faktor seperti stres, konsumsi kafein, dan perubahan hormon.
Beberapa penyakit kronis seperti diabetes, infeksi ginjal, atau penyakit neurologis tertentu juga dapat memengaruhi fungsi kandung kemih dan menyebabkan seringnya keinginan untuk buang air kecil.
Beberapa kondisi ginekologis seperti endometriosis atau fibroid rahim dapat menekan kandung kemih atau uretra, menyebabkan sensasi ingin buang air kecil yang lebih sering.
Sering buang air kecil pada wanita bisa disebabkan oleh berbagai faktor.
Penting untuk mengenali penyebab potensialnya agar dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengatasi masalah ini.
Jika Anda sering mengalami urgensi buang air kecil atau mengalami gejala lain yang mengganggu, sebaiknya berkonsultasi dengan profesional medis.
Dokter dapat membantu mendiagnosis penyebab masalah dan memberikan saran tentang cara mengatasi atau mengelola kondisi tersebut secara efektif. (*)
Baca Juga: Apakah Wajar Sering Terbangun di Tengah Malam untuk Buang Air Kecil? Penyebab dan Solusinya
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar