Melansir WebMD, penyakit yang kadang-kadang juga disebut muskuloskeletal ini mempunyai gejala yang meliputi:
* Nyeri sendi
* Hilangnya gerak pada persendian
* Peradangan - pembengkakan, kemerahan, dan rasa hangat pada sendi yang terdampak
Bukan karena mandi malam, menurut Kementerian Kesehatan, seseorang berisiko terkena rematik karena faktor-faktor berikut ini:
1. Usia: Semakin bertambah usia, maka risiko untuk mengidap rematik terutama jenis rheumatoid arthritis jauh meningkat.
2. Jenis kelamin: Wanita lebih banyak mengidap rheumatoid arthritis, lupus, atau sindrom Sjogren. Sedangkan pria, kebanyakan mengalami ankylosing spondylitis.
3. Infkesi: Beberapa jenis penyakit infeksi diperkirakan dapat memicu berkembangnya penyakit rematik, misalnya lupus dan skleroderma.
4. Kondisi tertentu: Risiko rematik pada orang-orang yang mempunyai penyakit ginjal, hipertensi, hipertiroidisme, obesitas, dan diabetes cenderung lebih tinggi.
5. Faktor lingkungan: Asap rokok dan paparan polusi udara yang sehari-hari ditemui, ternyata dapat membuat peningkatan risiko penyakit ini.
Mitos bahaya mandi malam dapat menyebabkan rematik tidak benar. Agar terhindar dari penyakit ini, yang harus dilakukan bukan tidak mandi malam, tapi dengan gaya hidup sehat seperti rutin berolahraga. (*)
Baca Juga: 4 Pilihan Sabun Mandi untuk Pengidap Psoriasis, Agar Kondisi Kulit Tak Semakin Parah
Source | : | Kompas.com,Kementerian Kesehatan |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar