Kandungan methylxanthine pada cokelat dapat menyebabkan kendurnya kinerja otot pengendali klep di esofagus. Bagi pemilik lambung yang sensitif, kandungan tersebut dapat memicu asam lambung naik ke kerongkongan.
Penderita asam lambung seringkali mengeluh asam lambungnya naik setelah mengkonsumsi minuman bersoda. Hal ini karena soda mengandung tingkat keasaman yang tinggi, sehingga dapat memicu asam lambung naik.
Baca Juga: Bolehkah Minum Kopi Setelah Minum Minuman Bersoda?
Selain minuman bersoda, minuman yang mengandung kafein juga bisa menyebabkan asam lambung naik. Beberapa minuman yang mengandung kafein yang harus dihindari bagi penderita asam lambung yaitu kopi dan teh.
Mengkonsumsi buah memang sangat baik dan diperlukan tubuh. Akan tetapi, penderita asam lambung disarankan untuk tidak mengkonsumsi buah jeruk dan sejenisnya seperti tomat dan nanas secara berlebihan.
Meningkatnya kadar asam lambung sebenarnya adalah hal yang wajar. Namun, jika terjadi secara terus menerus dan menyebabkan rasa kurang nyaman, itu artinya sistem pencernaan Anda mengalami masalah.
Asam lambung memang tidak bisa disembuhkan, tetapi Anda dapat mencegah penyakit ini dengan makan secara teratur dan mengelola stres dengan bijak.
Baca Juga: Benarkah Jeruk Nipis Dicampur Kecap Bisa Jadi Obat Batuk Alami?
Selain itu, untuk mencegah asam lambung naik, hindari mengkonsumsi makanan pemicu naiknya asam lambung, terlebih menjelang waktu tidur atau larut malam. Hal ini dikarenakan makanan tersebut tidak mengendap di perut sehingga akan naik ke kerongkongan ketika berbaring di malam hari.
Beberapa makanan yang bisa mencegah asam lambung naik, salah satunya adalah sayuran hijau, seperti kacang hijau, brokoli, kentang, timun, dan kembang kol. Selain itu, Anda juga bisa memperbanyak konsumsi buah-buahan yang kaya serat dan tidak memiliki rasa asam, seperti melon, pisang, apel, dan pir.
Biji-bijian utuh yang terbuat dari gandum, seperti oatmeal, juga dapat mencegah naiknya asam lambung. Pasalnya, gandum mampu menyerap dan menetralkan kadar asam lambung, sehingga membuat perut terasa lebih nyaman.
Untuk asupan protein, Anda bisa mengonsumsi daging tanpa lemak dan makanan laut (seafood). Ini karena keduanya memiliki kandungan lemak yang rendah, sehingga risiko kenaikan asam lambung lebih kecil.
Adapun daging tanpa lemak meliputi daging ayam bagian dada dan daging merah bagian tenderloin atau sirloin. Sedangkan seafood yang rendah lemak meliputi ikan salmon, tuna, tenggiri, dan cumi-cumi.
Itulah beberapa makanan yang dapat membantu mengurangi risiko penyakit asam lambung. Namun, tetap konsumsi makanan tersebut dengan porsi seimbang. Selain itu, jangan lupa untuk mencukupi kebutuhan nutrisi harian sehingga tubuh dan pencernaan Anda tetap sehat.
Penulis | : | Chalara Natalia Gultom |
Editor | : | Yussy Maulia |
Komentar