GridHEALTH.id - Stunting adalah kondisi gagal tumbuh yang dialami oleh anak pada 1.000 hari pertama kehidupan (HPK).
Biasanya, kondisi ini dihubungkan dengan kondisi kehamilan ibu, pemberian ASI eksklusif, atau asupan makanan bergizi saat sudah memasuki masa MPASI.
Ya, hal tersebut sama sekali tidak salah dan memang harus mendapatkan perhatian. Tapi sebelum memasuki fase itu, ada juga hal yang tidak boleh diabaikan.
Kebiasaan yang dilakukan oleh remaja perempuan, tanpa disadari beberapa di antaranya mungkin menjadi penyebab stunting sebelum menikah.
Tidak memerhatikan asupan gizi yang cukup, merupakan kebiasaan yang dapat meningkatkan risiko kejadian stunting.
Seperti yang diketahui, remaja perempuan saat dewasa akan menjadi calon ibu. Sehingga, kondisi tubuh dan status gizinya harus baik.
Berdasarkan data Pusat Pemantauan Gizi tahun 2017, sekitar 32% remaja perempuan di Indonesia berisiko mengalami kekurangan energi kronik (KEK).
Kondisi tersebut bila dibiarkan, akan menyebabkan ada banyak calon ibu hamil yang mempunyai postur tubuh tidak ideal atau kekurangan energi kronik.
Akibatnya, saat hamil dan menyusui ibu tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi buah hatinya.
Alhasil, risiko terjadinya gangguan pada perkembangan dan pertumbuhan anak menjadi lebih besar.
Faktor lain yang tanpa disadari oleh remaja perempuan dapat menjadi penyebab stunting sebelum menikah adalah kebiasaan minum tablet tambah darah saat menstruasi.
Baca Juga: Angka Pernikahan Dini dan Stunting Masih Tinggi, Apa Pengaruhnya?
Pemberian tablet tambah darah (TTD) sudah menjadi program yang digencarkan oleh pemerintah.
Fungsi utama dari mengonsumsi TTD adalah untuk mencegah terjadinya anemia atau kekurangan sel darah merah.
Remaja perempuan yang rutin mengonsumsinya, bisa mendapatkan manfaat jangka panjang.
Mengutip situs Puskesmas Kuta Selatan, dengan rutin minum tablet tambah darah, maka remaja perempuan akan terbebas dari anemia.
Dengan begitu, saat sudah dewasa dan hamil, bisa menjalani masa kehamilan yang sehat dan minim risiko komplikasi.
Bayi yang dilahirkan pun juga sehat dan dapat terhindari dari masalah gizi yang menyebabkan stunting.
Memenuhi kebutuhan gizi harian dan konsumsi tablet tambah darah saat menstruasi setiap bulan, merupakan cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko stunting.
Selain kedua faktor tersebut, ada juga hal yang perlu diperhatikan dalam mencegah stunting sejak remaja.
Ini adalah penerapan perilaku hidup bersih dan sehat, seperti mencuci tangan menggunakan air bersih yang mengalir serta sabun.
Meski tampak sederhana, nyatanya dalam kehidupan sehari-hari sering terbaikan. Padahal ini penting untuk mencegah berbagai penyakit.
Dengan memperbaiki pola makan, menerapkan hidup sehat, dan konsumsi TTD secara rutin, remaja perempuan dapat mencegah stunting saat dirinya hamil di masa depan. (*)
Baca Juga: 5 Rekomendasi Tablet Tambah Darah, Upaya Membantu Cegah Stunting
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar