GridHEALTH.id – Rasa lemas setelah makan, yang sering disebut sebagai "postprandial fatigue," adalah kondisi umum yang dirasakan oleh banyak orang.
Meskipun biasanya tidak menjadi masalah serius, rasa lemas ini bisa mengganggu kenyamanan dan produktivitas Anda.
Tapi, apa sebenarnya penyebab badan terasa lemas setelah makan? Berikut ini penjelasan selengkapnya.
Di bawah ini adalah beberapa penyebab umum mengapa badan terasa lemas setelah makan.
Salah satu penyebab paling umum rasa lemas setelah makan adalah makan dalam porsi yang terlalu besar.
Ketika Anda mengonsumsi makanan dalam jumlah besar, tubuh perlu lebih banyak energi untuk mencerna makanan tersebut, sehingga membuat Anda merasa lelah dan lemas.
Kadar gula darah yang tinggi atau rendah setelah makan dapat menyebabkan rasa lemas.
Jika makanan yang Anda konsumsi memiliki indeks glikemik tinggi (mengakibatkan peningkatan cepat dalam kadar gula darah), Anda mungkin merasa lelah ketika kadar gula darah Anda turun secara tiba-tiba setelah makan.
Sebaliknya, jika Anda memiliki masalah dengan regulasi gula darah, seperti diabetes, Anda mungkin merasa lemah setelah makan jika kadar gula darah Anda terlalu tinggi atau turun terlalu rendah.
Makanan yang rendah gizi atau tidak seimbang dapat membuat Anda merasa lemas setelah makan.
Jika makanan yang Anda konsumsi kurang mengandung nutrisi penting seperti protein, serat, vitamin, dan mineral, tubuh Anda mungkin merasa kurang energik setelah mencernanya.
Baca Juga: Bukannya Segar, Ini Penyebab Tubuh Sering Lemas Saat Bangun Tidur
Beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi atau intoleransi makanan setelah makan tertentu. Gejala seperti lemas, kembung, atau perut kembung dapat terjadi sebagai respons terhadap makanan yang tidak cocok bagi Anda.
Dehidrasi atau kurangnya cairan tubuh dapat menyebabkan rasa lemas. Cairan dalam tubuh sangat penting untuk pencernaan yang efisien.
Jika Anda tidak cukup minum saat makan, tubuh mungkin kesulitan mencerna makanan dengan baik, yang bisa menyebabkan perasaan lemah.
Setelah makan, tubuh Anda memfokuskan aliran darah ke sistem pencernaan untuk membantu dalam proses pencernaan makanan. Ini dapat mengakibatkan sedikit penurunan aliran darah ke otak, yang dapat menyebabkan perasaan lemas atau mengantuk.
Makanan yang tinggi garam bisa menyebabkan retensi air dalam tubuh, yang dapat membuat Anda merasa bengkak dan lemas. Ini sering terjadi setelah mengonsumsi makanan yang tinggi sodium, seperti makanan cepat saji.
Alkohol dan kafein dapat memengaruhi kadar gula darah dan mengganggu tidur, yang bisa membuat Anda merasa lemas setelah makan, terutama jika Anda mengonsumsinya dalam jumlah berlebihan.
Rasa lemas setelah makan biasanya bukan tanda masalah serius, tetapi jika Anda mengalami gejala seperti mual, muntah, diare, nyeri dada, atau sesak napas setelah makan, segera konsultasikan dengan dokter Anda, karena ini bisa menjadi tanda masalah kesehatan yang lebih serius.
Jika Anda memiliki masalah dengan kadar gula darah atau intoleransi makanan, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk membantu mengelola kondisi Anda.
Rasa lemas setelah makan bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk pola makan, kadar gula darah, jenis makanan yang Anda konsumsi, dan masalah kesehatan tertentu.
Jika Anda sering merasa lemas setelah makan, penting untuk memeriksa pola makan Anda, menjaga kadar gula darah stabil, dan memastikan Anda mendapatkan nutrisi yang cukup.
Jika masalah ini berlanjut atau disertai gejala lain yang mencemaskan, segera konsultasikan dengan dokter Anda untuk pemeriksaan lebih lanjut. (*)
Baca Juga: Jantung Berdebar Kencang dan Badan Lemas, Bagaimana Cara Mengatasinya?
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar