Jika dibiarkan, itu akan berkembang menjadi kelemahan otot, sensasi terbakar atau nyeri seperti tertusuk, dan kehilangan sensasi.
Biasanya, kondisi ini akan memburuk pada malam hari. Berkurangnya sensasi di kulit, membuat penyandang diabetes berisiko tinggi terluka.
Kadar gula darah baik tinggi atau pun rendah, berpengaruh terhadap suasana hati seseorang.
Ketika otak tidak mendapatkan cukup glukosa yang dibutuhkannya, akan mengakibatkan kesulitan dalam membuat keputusan, perasaan sedih, dan cemas.
Gula darah yang tidak terkontrol dalam waktu lama, membuat saraf dan pembuluh darah ke otak rusak.
Alhasil kemampuan mengingat dan belajar, kontrol berat badan, dan perubahan hormon akan terpengaruh, serta bahkan meningkatkan risiko Alzheimer.
Tanda seseorang mengalami diabetes lainnya adalah risiko infeksi yang jauh lebih tinggi.
Pasalnya, kadar gula darah yang tinggi dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan memungkinkan infeksi berkembang lebih cepat.
Misalnya, penyandang diabetes lebih mungkin mengalami infeksi saluran kemih (ISK) dan infeksi jamur.
Gejala awal diabetes dapat terbaikan atau disalahartikan sebagai masalah kesehatan yang lainnya.
Apabila mengalami gejala diabetes baik umum maupun yang tidak biasa, segera lakukan pemeriksaan ke dokter. (*)
Baca Juga: Perut Buncit Buruk Bagi Kesehatan, Lakukan 5 Gerakan Ini untuk Menghilangkannya
Source | : | Medical News Today,Verywell Health |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar