GridHEALTH.id - Diabetes adalah penyakit yang terjadi akibat tubuh tidak bisa memproduksi insulin atau menggunakannya secara efektif.
Sehingga menyebabkan kadar gula dalam darah atau glukosa melebihi batas yang dikategorikan sehat.
Kondisi ini ditandai dengan tubuh yang sering merasa kelelahan, luka yang sulit sembuh, dan sering buang air kecil.
Tapi itu merupakan gejala diabetes yang umum, serta sudah diketahui oleh banyak orang.
Di sisi lain, penyandang diabetes mungkin juga mengalami gejala yang tidak biasa dan terjadi tanpa disadari.
Berikut adalah beberapa gejala diabetes yang tidak biasa dan kerap terabaikan karena ketidaktahuan.
Dilansir dari Medical News Today, diabetes berpotensi memengaruhi seluruh bagian tubuh, termasuk kulit.
Saat kadar gula darah terlalu tinggi, hal ini sering kali terlihat pada kulit. Contohnya adanya bercak pada kulit terutama di area lipatan seperti leher, ketiak, atau selangkangan.
Kondisi ini dikenal juga dengan istilah acanthosis nigricans. Meskipun penyebab pastinya tidak diketahui, tapi kumungkinan besar ada kaitannya dengan resistensi insulin dan terlalu banyak insulin dalam darah.
Kadar gula darah tinggi juga dapat menyebabkan masalah kulit yang lain, misalnya dermopati diabetik dan xanthomatosis erupsi.
Selain itu, kadar gula darah yang tinggi juga bisa menyebabkan seseorang mengalami kulit kering dan gatal.
Baca Juga: Bukan karena Jorok, Kulit Menggelap Bisa Jadi Tanda Awal Diabetes!
Gejala diabetes berikutnya yang mungkin terjadi tanpa disadari adalah terciumnya aroma yang khas saat bernapas.
Aroma buah khususnya yang tercium dari napas penyandang diabetes tipe 1, merupakan tanda dari ketoasidosis diabetikum.
Ini merupakan istilah yang mengacu pada saat tubuh tidak dapat memperoleh energi dari glukosa, sehingga tubuh memulai keadaan ketosis dan membakar lemak untuk bahan bakar.
Saat tubuh tidak mampu memproduksi atau menggunakan insulin dengan benar, gula darah mengalami lonjakan.
Ini karena insulin bertanggungjawab untuk membiarkan glukosa dalam darah masuk ke sel-sel, sehingga bisa diubah menjadi energi.
Tanpa insulin, tubuh akan menggunakan lemak untuk energi, melepaskan produk sampingan asam yang dikenal sebagai keton.
Asetone merupakan salah satu jenis keton lah, yang menghasilkan aroma buah-buahan dari napas penyandang diabetes.
Dilansir dari Verywell Health, gejala diabetes selanjutnya adalah kesemutan yang terasa di tangan dan kaki.
Kadar gula darah yang tinggi dalam waktu lama, akan merusak pembuluh darah kecil yang berada di tangan dan kaki, menyebabkan neuropati perifer.
Kondisi ini memengaruhi lebih dari separuh penyandang diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2.
Diabetes neuropati perifer biasanya diawali dengan mati rasa atau kesemutan di tangan maupun kaki.
Baca Juga: Bukan Hanya Makanan, Stres Ternyata Juga Bisa Memicu Diabetes
Jika dibiarkan, itu akan berkembang menjadi kelemahan otot, sensasi terbakar atau nyeri seperti tertusuk, dan kehilangan sensasi.
Biasanya, kondisi ini akan memburuk pada malam hari. Berkurangnya sensasi di kulit, membuat penyandang diabetes berisiko tinggi terluka.
Kadar gula darah baik tinggi atau pun rendah, berpengaruh terhadap suasana hati seseorang.
Ketika otak tidak mendapatkan cukup glukosa yang dibutuhkannya, akan mengakibatkan kesulitan dalam membuat keputusan, perasaan sedih, dan cemas.
Gula darah yang tidak terkontrol dalam waktu lama, membuat saraf dan pembuluh darah ke otak rusak.
Alhasil kemampuan mengingat dan belajar, kontrol berat badan, dan perubahan hormon akan terpengaruh, serta bahkan meningkatkan risiko Alzheimer.
Tanda seseorang mengalami diabetes lainnya adalah risiko infeksi yang jauh lebih tinggi.
Pasalnya, kadar gula darah yang tinggi dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan memungkinkan infeksi berkembang lebih cepat.
Misalnya, penyandang diabetes lebih mungkin mengalami infeksi saluran kemih (ISK) dan infeksi jamur.
Gejala awal diabetes dapat terbaikan atau disalahartikan sebagai masalah kesehatan yang lainnya.
Apabila mengalami gejala diabetes baik umum maupun yang tidak biasa, segera lakukan pemeriksaan ke dokter. (*)
Baca Juga: Perut Buncit Buruk Bagi Kesehatan, Lakukan 5 Gerakan Ini untuk Menghilangkannya
Source | : | Medical News Today,Verywell Health |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar