GridHEALTH.id - Terdapat banyak metode diet untuk menurunkan berat badan yang bisa dicoba.
Salah satu yang cukup populer adalah diet air putih atau dikenal dengan istilah water fasting.
Ketika menjalani metode diet tersebut, seseorang tidak boleh mengonsumsi apapun, kecuali air putih.
Dilansir dari Healthline, durasi menjalani diet air putih ini bisa berlangsung selama 24 hingga 72 jam.
Setelah melakukan puasa air, pelaku metode ini disarankan untuk menahan keinginan makan besar.
Membatalkannya bisa dengan kudapan kecil atau smoothie. Nanti setelah tubuh sudah lebih nyaman, barulah makanan besar boleh dikonsumsi.
Fase pasca puasa selama 1-3 hari, sangat penting terutama setelah tidak ada makanan yang masuk dalam waktu lama.
Ini karena mungkin berisiko terkena sindrom refeeding, kondisi yang berpotensi fatal di mana tubuh mengalami perubahaan kadar cairan dan elektrolit yang cepat.
Melansir situs Johns Hopkins University, para ilmuwan menemukan bahwa air putih bisa menurunkan berat badan dalam berbagai cara.
1. Menekan nafsu makan
2. Meningkatkan metabolisme
Baca Juga: Resep Menu Diet Ala Shanty Istri Denny Cagur, Hempaskan Berat Badan Hingga Belasan Kilo!
3. Mengurangi asupan kalori dari cairan
4. Menjaga tubuh tetap terhidrasi saat berolahraga
5. Membuat limbah yang tidak diperlukan tubuh
6. Membakar lemak
Di balik kemampuannya yang dapat membantu menurunkan berat badan, diet air putih mempunyai sejumlah risiko yang perlu diketahui.
Karena metode ini membatasi kalori, maka kemungkinan besar tubuh akan kehilangan banyak berat badan dengan cepat.
Akan tetapi, sebagian besar berat badan yang turun pada awalnya mungkin berasal dari air, karbohidrat, dan bahkan sejumlah kecil massa otot.
Meksipun tetap boleh minum, nyatanya menjalani diet ini juga berpotensi menyebabkan dehidrasi.
Ini karean sekitar 20-30 persen dari asupan cairan, sebenarnya berasal dari makanan yang dikonsumsi.
Jika minum dalam porsi yang sama setiap hari tapi tidak makan, tubuh pada akhirnya tetap tidak akan mendapatkan cukup cairan.
Dehidrasi juga dapat menyebabkan hipotensi ortostatik, yakni penurunan tekanan darah yang terjadi saat tiba-tiba berdiri.
Baca Juga: Menu Diet Buah 3 Hari, Ini Daftar Buah yang Aman Dikonsumsi untuk Turunkan Berat Badan
Ini akan membuat seseorang merasa pusing, sensasi berputar, dan bahkan pingsan.
Sejumlah penyakit juga berisiko memburuk. Sebut saja asam urat yang dapat meningkatkan produksi urat dan gangguan makan.
Karena ada risiko samping tersebut, diet air putih harus dilakukan dengan cara yang benar dan aman.
Sebelum benar-benar memulai water fasting, secara perlahan kurangi porsi makan terlebih dahulu agar tubuh jadi terbiasa.
Pada hari pertama, cobalah minum minuman yang kaya nutrisi dan mengenyangkan seperti smoothie atau jus buah. Baru setelah terbiasa, laksanakan water fasting.
Karean tidak bisa makan apapun, saat mulai merasa lapar segera minum air putih yang banyak. Bisa juga dijadwalkan, misalnya setiap dua jam sekali.
Lantaran tubuh tidak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup, aktivitas yang berat seperti olahraga sebaiknya dihindari karena akan menyebabkan dehidrasi.
Selain itu, jika kegiatan yang dilakukan terlalu berat, biasanya keinginan untuk minum lebih banyak air akan jauh lebih besar.
Jika minum terlalu banyak, bisa mengakibatkan overhidrasi dan keracunan air, yang tentunya tak baik untuk tubuh.
Itulah beberapa cara aman diet air putih yang dapat perlu diperhatikan dan dilakukan ketika memulainya.
Jika punya kondisi medis khusus, konsultasikan dulu dengan dokter sebelum memulainya. (*)
Baca Juga: Diet Tiffany Plate Sempat Viral di TikTok, Apa Saja Menu yang Direkomendasikan?
Source | : | Healthline,Johns Hopkins University |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar