GridHEALTH.id - Memiliki buah hati seharusnya menjadi momen yang membahagiakan, tapi tidak semua ibu merasakan perasaan yang sama.
Memasuki fase kehidupan yang baru, membuat beberapa ibu mengalami stres dan kelelahan. Perubahan hormon pasca persalinan juga memengaruhi emosinya.
Tak jarang, ibu akhirnya mengalami baby blues ataupun postpartum depresion (PPD) yang memengaruhi kedekatan dirinya dan si kecil.
Baik PPD maupun baby blues syndrome seringkali dianggap sebagai kondisi yang sama, meksi sebenarnya itu adalah dua hal yang berbeda.
Dokter Spesialis Psikiatri dr. Zulvia Oktanida Syarif, Sp.KJ, menjelaskan beda baby blues dan postpatrtum depression dapat dilihat dari tiga hal.
Menurutnya, baby blues syndrome adalah sebuah fenomena dari kumpulan gejala yang dialami oleh seorang ibu pascamelahirkan dan sifatnya alamiah.
"Sedangkan postpartum depression adalah suatu gangguan atau penyakit yang tergolong dalam penyakit kesehatan mental," ujarnya dalam media interview, pada Senin (2/10/2023).
Perbedaan di antara dua kondisi ini, juga dapat dilihat berdasarkan berapa lama situasi ini berlangsung.
"Baby blues syndrome itu, terjadi kurang lebih 2-3 hari pasca melahirkan, maksimal sampai 2 minggu," katanya.
Sementara itu, jika yang dialami oleh ibu adalah postpartum depression, maka kondisinya bisa berlangsung selama berbulan-bulan bahkan tahunan.
"Jadi kalau ibu punya bayi, bayinya usia 9 bulan, usia 1 tahun, dia mengalami gejala-gejala yang orang bilang baby blues, itu sudah bukan baby blues. "Tapi postpartum depression dari kriteria waktunya," jelasnya.
Baca Juga: Masih Jarang Dilakukan, Ternyata Begini Manfaat Pijat Perineum Jelang Persalinan
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar