Hasil riset menunjukkan zat besi yang ada dalam dagjng merah lebih mudah diserap dibandingkan dengan zat besi non-heme yang ditemukan dalam makanan nabati dan jadi salah satu faktor risiko penyakit ini.
Selain itu, daging merah dan olahan juga tinggi kandungan nitrit dan nitrat, yang meningkatkan risiko resistensi insulin.
Buah utuh kaya akan vitamin, mineral, serat, dan nutrisi baik lainnya. Namun manfaat nutrisinya bisa berubah ketika buah diolah dan diubah dari keadaan aslinya.
Produk olahan dari buah seperti selai, jeli, camilan manis, atau buah kalengan biasanya mengandung gula tambahan yang tinggi.
Asupan gula tambahan yang tinggi, berhubungan dengan peningkatan risiko sindrom metabolisme dan diabetes tipe 2.
Nasi putih adalah biji-bijian olahan yang dedak dan kumannya telah dihilangkan, sehingga meninggalkan endosperm bertepung.
Akibat pengolahan tersebut, dibandingkan beras merah, nasi putih rendah serat, polifenol, serta vitamin dan mineral lainnya.
Nasi putih juga memiliki indeks glikemik yang lebih tinggi sehingga dapat menyebabkan kadar glukosa darah tinggi setelah dikonsumsi.
Ternyata makanan pemicu diabetes tidak hanya yang memiliki rasa manis, camilan dengan rasa asin pun juga meningkatkan risiko penyakit ini.
Meskipun tidak meningkatkan gula darah, tapi makanan yang tinggi sodium dapat membuat tekanan darah naik.
Tekanan darah tinggi (hipertensi) dan diabetes tipe 2 sering terjadi bersamaan. (*)
Baca Juga: Masih Banyak yang Belum Tahu, Pemilik Golongan Darah Ini Rentan Terkena Diabetes
Source | : | Verywell Health |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar