Wanita cenderung memiliki kepadatan tulang yang lebih rendah dan mengalami penurunan estrogen selama menopause, yang merupakan faktor risiko osteoporosis.
Jika ada riwayat osteoporosis dalam keluarga, risiko seseorang untuk mengembangkan kondisi ini bisa lebih tinggi.
Kepadatan tulang pada usia muda dapat memengaruhi risiko osteoporosis di kemudian hari. Semakin tinggi kepadatan tulang masa remaja, semakin kecil risiko osteoporosis.
Kekurangan nutrisi tertentu, seperti kalsium dan vitamin D, dapat meningkatkan risiko osteoporosis. Ini dapat memengaruhi baik pria maupun wanita.
Merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan kekurangan aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko osteoporosis pada siapa saja.
Beberapa obat, seperti kortikosteroid, dapat meningkatkan risiko osteoporosis.
Wanita sering dianggap lebih rentan terhadap osteoporosis, dan ini disebabkan oleh beberapa faktor kunci:
Menopause adalah peristiwa alami dalam kehidupan wanita ketika produksi estrogen menurun.
Estrogen memiliki peran penting dalam menjaga kepadatan tulang, dan penurunan produksi estrogen selama menopause dapat menyebabkan penurunan kepadatan tulang.
Peningkatan risiko osteoporosis pada wanita juga terkait dengan harapan wanita untuk hidup lebih lama daripada pria.
Wanita memiliki harapan hidup yang lebih tinggi, yang berarti mereka memiliki lebih banyak waktu untuk mengalami penurunan kepadatan tulang.
Baca Juga: Jangan Sampai Terlambat, Kenali Cara Mengatasi Masalah Osteoporosis
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar