GridHEALTH.id – Osteoporosis adalah kondisi yang ditandai oleh penurunan kepadatan tulang dan kerapuhan tulang.
Kondisi ini akan meningkatkan risiko patah tulang dan dapat terjadi pada siapa pun, terutama pada wanita.
Ya, kaum wanita disebut-sebut lebih rentan mengalami osteoporosis.
Namun, benarkah demikian?
Yuk, simak berikut ini penjelasannya.
Osteoporosis adalah kondisi di mana tulang menjadi lemah dan rapuh, sehingga rentan patah.
Kepadatan tulang menurun, dan jaringan tulang menjadi poros.
Patah tulang yang paling umum terkait dengan osteoporosis adalah patah pinggul, tulang belakang, dan pergelangan tangan.
Ada beberapa faktor risiko yang memengaruhi apakah seseorang rentan terhadap osteoporosis. Beberapa faktor ini termasuk:
Semakin tua seseorang, semakin besar risikonya mengalami osteoporosis. Ini berlaku baik untuk pria maupun wanita.
Osteoporosis lebih umum terjadi pada wanita dibandingkan pria.
Baca Juga: Bukan Hanya Lansia, Usia Muda Juga Bisa Kena Osteoporosis! Ini Penyebabnya
Wanita cenderung memiliki kepadatan tulang yang lebih rendah dan mengalami penurunan estrogen selama menopause, yang merupakan faktor risiko osteoporosis.
Jika ada riwayat osteoporosis dalam keluarga, risiko seseorang untuk mengembangkan kondisi ini bisa lebih tinggi.
Kepadatan tulang pada usia muda dapat memengaruhi risiko osteoporosis di kemudian hari. Semakin tinggi kepadatan tulang masa remaja, semakin kecil risiko osteoporosis.
Kekurangan nutrisi tertentu, seperti kalsium dan vitamin D, dapat meningkatkan risiko osteoporosis. Ini dapat memengaruhi baik pria maupun wanita.
Merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan kekurangan aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko osteoporosis pada siapa saja.
Beberapa obat, seperti kortikosteroid, dapat meningkatkan risiko osteoporosis.
Wanita sering dianggap lebih rentan terhadap osteoporosis, dan ini disebabkan oleh beberapa faktor kunci:
Menopause adalah peristiwa alami dalam kehidupan wanita ketika produksi estrogen menurun.
Estrogen memiliki peran penting dalam menjaga kepadatan tulang, dan penurunan produksi estrogen selama menopause dapat menyebabkan penurunan kepadatan tulang.
Peningkatan risiko osteoporosis pada wanita juga terkait dengan harapan wanita untuk hidup lebih lama daripada pria.
Wanita memiliki harapan hidup yang lebih tinggi, yang berarti mereka memiliki lebih banyak waktu untuk mengalami penurunan kepadatan tulang.
Baca Juga: Jangan Sampai Terlambat, Kenali Cara Mengatasi Masalah Osteoporosis
Namun, penting untuk dicatat bahwa meskipun osteoporosis lebih umum pada wanita, pria juga dapat mengembangkan kondisi ini.
Pria yang mengalami penurunan kadar testosteron juga berisiko mengalami osteoporosis.
Oleh karena itu, osteoporosis adalah masalah kesehatan tulang yang perlu diperhatikan oleh kedua jenis kelamin.
Pencegahan osteoporosis melibatkan upaya untuk menjaga kepadatan tulang, termasuk:
Pastikan diet Anda kaya akan kalsium dan vitamin D.
Latihan berat dan latihan beban dapat membantu mempertahankan kepadatan tulang.
Hindari rokok, alkohol berlebihan, dan obat-obatan tertentu yang dapat meningkatkan risiko osteoporosis.
Diskusikan dengan dokter tentang risiko pribadi Anda dan apakah Anda memerlukan tes atau perlindungan tambahan.
Osteoporosis adalah masalah kesehatan tulang yang dapat mempengaruhi siapa pun, tetapi wanita memiliki risiko yang lebih tinggi, terutama setelah menopause.
Namun, pria juga berisiko mengalami osteoporosis, dan faktor risiko tertentu yang dapat dikendalikan harus diperhatikan oleh kedua jenis kelamin.
Pencegahan osteoporosis dan pemantauan kesehatan tulang dapat membantu meminimalkan risiko kondisi ini pada siapa pun. (*)
Baca Juga: Jangan Sampai Terlambat, Kenali Cara Mengatasi Masalah Osteoporosis
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar