GridHEALTH.id - Ibu mungkin pernah mendengar mitos menyusui bikin kurus.
Memberikan air susu ibu (ASI) eksklusif merupakan hal terpenting yang harus dilakukan setelah melahirkan.
Pasalnya, selama enam bulan kehidupan pertama Si Kecil, ASI eksklusif merupakan sumber nutrisi anak.
Untuk memberikan asupan nutrisi yang terbaik, ibu disarankan untuk banyak makan, terutama bergizi seimbang.
Kendati sudah makan banyak, sejumlah ibu menyusui justru mendapati berat badannya semakin turun.
Lantas, apakah itu artinya mitos menyusui bikin kurus benar adanya? Apa alasannya?
Dilansir dari Verywell Health, hal tersebut kemungkinan berkaitan dengan pembakaran kalori.
Menyusui diketahui membantu membakar sekitar 500 kalori per harinya.
Ini artinya meskipun makan banyak untuk meningkatkan produksi ASI, tapi penurunan berat badan tetap bisa dilakukan.
Rata-rata, jika mengonsumsi jumlah kalori yang disarankan setiap hari dan menyusui secara eksklusif, berat badan bisa turun sekitar 1 pon setiap satu atau dua minggu.
Kelihatannya memang tidak banyak, tapi penurunan berat badan yang stabil dan perlahan adalah sesuatu yang sehat dan aman.
Baca Juga: Busui Wajib Tahu, Benarkah Stres pada Ibu saat Menyusui Bisa Memengaruhi Bayi? Simak Penjelasannya
Selain itu, kemungkinan besar Anda akan mempertahankan berat badan jika menurunkannya secara bertahap.
Tak hanya karena pembakaran kalori, tubuh yang nampak lebih kurus juga dipengaruhi oleh perubahan hormon yang memengaruhi komposisi badan.
Saat menyusui, perut akan terlihat lebih ramping, khususnya saat memasuki 6 minggu pascapersalinan.
Penelitian juga menunjukkan bahwa wanita yang menyusui secara eksklusif lebih mungkin mengalami penurunan berat badan saat hamil sekitar enam bulan setelah bayinya lahir dibandingkan dengan wanita yang tidak menyusui.
Bisa disimpulkan bahwa mitos menyusui bikin kurus adalah sebuah fakta.
Selain itu, ibu menyusui juga bisa melakukan beberapa hal yang dapat membantu menurunkan berat badannya, dilansir dari Medical News Today.
• Olahraga: Olahraga ringan bermanfaat setelah melahirkan dan dapat meningkatkan pembakaran kalori, tanpa mengurangi produksi ASI.
Berolahraga juga dapat membantu mencegah terjadinya postpartum depression.
• Waktu tidur cukup: Ibu direkomendasikan memenuhi waktu istirahat, bisa disiasati dengan tidur ketika bayi tidur siang.
• Kelola stres: Menjadi ibu bukanlah hal yang mudah, maka cobalah untuk melalukan teknik relaksasi untuk mengelola stres.
Bisa juga mencari bantuan dari orang lain, karena stres juga berkaitan dengan peningkatan berat badan. (*)
Baca Juga: Pantas Dianjurkan Para Ahli, Menyusui Ternyata Punya Banyak Manfaat untuk Kesehatan Mental Anak
Source | : | Medical News Today,Verywell Health |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar