GridHealth.id - Minum teh merupakan kebiasaan yang melibatkan ritual dan kenyamanan bagi banyak orang di seluruh dunia.
Meskipun teh memiliki berbagai manfaat kesehatan, muncul mitos seputar bahaya minum teh setelah makan.
Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan fakta sebenarnya dan melihat apakah minum teh setelah makan benar-benar berisiko.
Salah satu mitos yang sering muncul adalah bahwa minum teh setelah makan dapat menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh.
Teh mengandung senyawa tanin yang dianggap dapat mengganggu penyerapan zat besi non-heme (zat besi dari sumber nabati) jika dikonsumsi bersamaan.
Beberapa orang berpendapat bahwa minum teh setelah makan dapat mengganggu sistem pencernaan.
Mereka khawatir bahwa teh dapat mengencerkan asam lambung dan menghambat proses pencernaan makanan.
Kandungan asam dalam teh, terutama teh hitam, dapat menyebabkan iritasi lambung.
Beberapa orang mengklaim bahwa minum teh setelah makan dapat meningkatkan risiko gangguan pencernaan seperti maag.
Meskipun tanin dalam teh dapat menghambat penyerapan zat besi non-heme, efeknya tidak sebesar yang sering dianggap.
Penelitian menunjukkan bahwa tanin dalam teh hanya memiliki dampak signifikan pada penyerapan zat besi jika dikonsumsi dalam jumlah besar.
Baca Juga: Benarkah Minum Teh Setelah Makan Berbahaya? Cek Fakta Sebenarnya di Sini
Jika Anda memiliki masalah defisiensi zat besi, disarankan untuk mengonsumsi teh dengan bijak dan tidak berlebihan.
Tidak ada bukti ilmiah yang meyakinkan yang menunjukkan bahwa minum teh setelah makan secara signifikan mengganggu sistem pencernaan.
Sistem pencernaan tubuh mampu mengatasi minuman apa pun yang dikonsumsi, dan teh biasanya tidak menyebabkan masalah serius pada kebanyakan orang.
Meskipun teh mengandung asam, dampaknya tergantung pada sensitivitas individu.
Sebagian besar orang dapat menikmati teh setelah makan tanpa menyebabkan gangguan lambung atau masalah pencernaan.
Jika Anda cenderung memiliki masalah asam lambung atau refluks asam, memilih teh herbal yang rendah asam bisa menjadi alternatif yang baik.
Teh hijau, khususnya, telah dikaitkan dengan kemampuannya mengatur kadar gula darah.
Minum teh setelah makan dapat membantu mengurangi lonjakan gula darah setelah konsumsi makanan.
Beberapa jenis teh, seperti teh hijau, diketahui memiliki efek positif pada metabolisme tubuh.
Ini dapat membantu dalam pencernaan dan penyerapan nutrisi.
Teh mengandung senyawa antioksidan yang dapat melawan radikal bebas dalam tubuh.
Baca Juga: 10 Cara Menurunkan Kolesterol Tanpa Minum Obat, Simpel Tapi Manfaatnya Langsung Terasa
Meminum teh setelah makan dapat memberikan manfaat tambahan dari antioksidan ini.
1. Pilih Teh Rendah Tanin
Jika Anda khawatir tentang penghambatan penyerapan zat besi, memilih teh rendah tanin seperti teh hijau atau teh herbal bisa menjadi pilihan yang lebih baik.
2. Hindari Teh Berkafein Sebelum Tidur
Teh berkafein, seperti teh hitam, dapat memengaruhi kualitas tidur. Hindari minum teh berkafein terlalu dekat dengan waktu tidur malam.
3. Perhatikan Keseimbangan Nutrisi
Untuk mengoptimalkan penyerapan zat besi dan nutrisi lainnya, pastikan untuk memiliki makanan yang seimbang dan beragam.
4. Jangan Minum Teh Terlalu Panas
Minum cairan yang terlalu panas dapat merusak lapisan lambung. Biarkan teh mendingin sedikit sebelum diminum.
5. Perhatikan Sensitivitas Pribadi
Jika Anda memiliki masalah kesehatan tertentu atau sensitivitas terhadap minuman tertentu, pantau bagaimana tubuh Anda merespons minum teh setelah makan.
Baca Juga: Minum Teh Atau Kopi di Pagi Hari, Mana yang Lebih Baik?
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Komentar