Peristiwa cuaca ekstrem yang semakin sering dan parah, seperti kekeringan, banjir, dan gelombang panas, juga akan membebani infrastruktur kesehatan.
Perubahan iklim memacu lonjakan penyakit menular seperti demam berdarah dan kolera, membahayakan jutaan orang.
Menurut WHO, 7 juta kematian prematur setiap tahunnya disebabkan oleh polusi udara.
Karena itu penting untuk mencegah masa depan yang jauh lebih buruk daripada yang kita lihat sekarang dan perlunya tindakan yang tegas dan kerja sama antar berbagai pihak untuk mengurangi dampak kesehatan dari krisis iklim dan membangun masa depan yang berkelanjutan untuk semua.
Sebab, perubahan iklim mengancam sistem kesehatan di seluruh dunia. Kegagalan bertindak dengan cepat akan membuat kesehatan masyarakat di seluruh dunia rentan terhadap dampak besar perubahan iklim.
Perubahan iklim sudah memengaruhi kesehatan kita, berkontribusi pada penyebaran penyakit menular dan penyakit yang menular sehingga perubahan iklim adalah ancaman langsung terhadap kesehatan yang tidak dapat lagi diabaikan atau dianggap remeh.
Rumah Sakit dan Sistem Kesehatan yang Ramah Lingkungan
Untuk mengurangi dampak negatif pada kesehatan, dipandang perlu untuk mengurangi dan menghentikan emisi, termasuk pada rumah sakit dan layanan kesehatan.
Selain itu, pelatihan staf kesehatan sangat penting dan dukungan diperlukan untuk menyelaraskan sistem kesehatan dengan panduan WHO untuk membangun sistem kesehatan yang ramah lingkungan, yaitu tahan terhadap perubahan iklim dan rendah karbon.
Langkah-langkah mendesak sungguh diperlukan, termasuk beralih ke sumber energi bersih, untuk melindungi kesehatan manusia.
Infrastruktur kesehatan juga berkontribusi terhadap emisi dan menjadi lebih ramah lingkungan. Ini melibatkan dekarbonisasi sistem kesehatan, digitalisasi kedokteran, dan pelaksanaan praktik berkelanjutan di rumah sakit dan fasilitas kesehatan untuk mengurangi 5% emisi global yang dikaitkan dengan sektor kesehatan.
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
Komentar