GridHealth.id - Stroke ringan, juga dikenal sebagai transien iskemik attack (TIA), adalah kondisi yang sering kali dianggap sepele, tetapi sebenarnya dapat menjadi peringatan serius tentang risiko stroke yang lebih besar di masa depan.
Penting untuk mengenali gejala alami stroke ringan agar dapat mengambil tindakan pencegahan yang tepat. Inilah gejala alami stroke ringan, tindakan pencegahan, dan pentingnya perhatian terhadap kesehatan otak.
Penderita stroke ringan mungkin mengalami kehilangan kesadaran yang singkat, yang dapat berlangsung hanya beberapa detik atau menit.
Gejala ini dapat mencakup kesulitan dalam berbicara atau memahami kata-kata. Penderita mungkin merasa bingung atau sulit menyusun kalimat dengan benar.
Seseorang yang mengalami stroke ringan mungkin tiba-tiba merasa bingung atau kelelahan secara mendadak, tanpa sebab yang jelas.
Kesulitan dalam menjaga keseimbangan atau koordinasi tubuh dapat menjadi gejala stroke ringan. Penderita mungkin merasa pusing atau kesulitan berjalan.
Salah satu gejala khas stroke ringan adalah kesemutan atau kelemahan mendadak pada satu sisi tubuh, baik itu tangan atau kaki.
Penderita mungkin mengalami gangguan penglihatan sementara, seperti penglihatan kabur atau hilang sebagian.
Sebuah sakit kepala yang tiba-tiba dan parah, seringkali disertai dengan mual atau muntah, bisa menjadi tanda stroke ringan.
Jika Anda atau seseorang di sekitar Anda mengalami gejala stroke ringan, segera hubungi layanan darurat. Waktu sangat penting dalam penanganan stroke.
Catat waktu ketika gejala pertama kali muncul. Informasi ini akan membantu tim medis dalam menentukan jenis pengobatan yang tepat.
Baca Juga: Kolesterol Rendah, Seberapa Berbahayakah Kondisi Ini Bagi Kesehatan?
Tindakan cepat dapat membuat perbedaan besar dalam pemulihan pasca stroke ringan. Jangan tunda untuk mencari bantuan medis.
Ingatlah tes FAST sebagai panduan sederhana:
- F (Face): Periksa apakah wajah seseorang terlihat miring atau kelihatan aneh.
- A (Arms): Periksa apakah seseorang tidak dapat mengangkat kedua lengan dengan sejajar.
- S (Speech): Periksa apakah bicara seseorang terdengar aneh atau sulit dimengerti.
- T (Time): Catat waktu munculnya gejala dan segera hubungi layanan darurat jika ada yang mencurigakan.
Pengelolaan tekanan darah adalah langkah penting dalam pencegahan stroke ringan.
Merokok dan konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan risiko stroke. Berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alkohol dapat memberikan manfaat besar.
Kontrol kadar gula darah untuk mencegah komplikasi yang dapat menyebabkan stroke.
Mengelola berat badan dan rutin berolahraga dapat membantu mengurangi risiko stroke.
Menerapkan pola makan sehat, rendah lemak jenuh dan kolesterol tinggi, dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan otak.
Baca Juga: Ciri Sakit Kepala Perlu Diwaspadai, Gejala Awal Stroke yang Tidak Boleh Disepelekan
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar