GridHEALTH.id - Berbicara soal anak stunting, salah satu indikator dari kondisi ini adalah bertubuh pendek.
Kendati demikian, perlu dipahami kalau anak-anak yang pendek belum tentu mengalami stunting.
Terdapat perbedaan antara anak tubuh pendek dengan stunting yang perlu diketahui, sehingga tidak menimbulkan kekeliruan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengartikan stunting sebagai kondsii di mana seorang anak mengalami gangguan tumbuh kembang.
Faktor risiko terbesarnya adalah gizi buruk kronik, akibat infeksi berulang atau pengaruh psikososial yang kurang memadai.
Untuk membedakan tubuh pendek karena stunting atau pengaruh genetik, dapat berdasarkan tabel pertumbuhan.
Anak yang memang lahir dari orangtua dengan postur tubuh tidak tinggi, berat badannya berada di batas normal.
Sementara, anak yang terkena stunting, baik tinggi maupun berat badannya tidak mengalami petumbuhan.
Pada anak yang mengalami stunting tinggi badannya berada di bawah rata-rata usia mereka atau setidaknya dua standar deviasi di bawah Median Standar Pertumbuhan anak WHO.
Selain tinggi badan, efek yang ditimbulkan dari stunting juga bisa dilihat dari kondisi kesehatan si kecil secara menyeluruh.
Perkembangan otak anak tidak maksimal yang ditandai dengan gangguan kognitif, bahasa, dan juga motorik.
Baca Juga: Kemenkes: Menu PMT Cegah Stunting Harus Sesuai Nilai Gizi
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar