Ahli gizi IPB yang lainnya, Ali Khomsan, juga menyampaikan hal yang serupa dengan Anna.
Menurutnya, laron merupakan hewan yang kaya akan kandungan nutrisi.
"Laron adalah hewan kaya nutrisi sebagaimana serangga-serangga lainnya," kata Ali.
"Dahulu tahun 1970-an laron digoreng menjadi camilan karena memang kita masih sulit mencari pangan bergizi," sambungnya.
Menurutnya, kebiasaan mengonsumsi laron yang masih ada hingga saat ini merupakan wujud pemanfaatan pangan bergizi.
"Lemak 44 persen dan protein 36 persen, ini gizi yang luar biasa dari laron." ungkapnya.
Meski benar laron memiliki kandungan protein yang tinggi dan baik untuk kesehatan, tapi tetap perlu berhati-hati saat mengonsumsinya.
Pasalnya, mengonsumsi jenis serangga ini bisa memicu reaksi alergi pada seseorang.
"Alergi terjadi bersifat individual yang sensitif terhadap protein pangan tertentu. Karena bersifat individual, maka tidak berlaku umum," katanya.
Apabila memang mempunyai alergi terhadap laron, maka bisa mengonsumsi sumber protein hewani lainnya seperti ayam, ikan, daging, dan telur.
Laron memang tinggi kandungan protein, tapi bila mempunyai alergi sebaiknya dihindari untuk mencegah masalah kesehatan lebih lanjut. (*)
Baca Juga: Ini Semua Gegara Beli Guling 40 Ribu Perak, Saat Tidur Digigit Serangga Kecil Ini
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar