Baca Juga: Anak Bertubuh Pendek Belum Tentu Stunting, Ketahui Perbedaannya Agar Tak Salah
Menaruh perhatian pada stunting diperlukan, karena kondisi ini berdampak besar pada anak.
Dampak stunting pada anak yakni memengaruhi kecerdasan anak dan membuat daya tahan tubuh lemah, hingga berisiko terserang penyakit.
Sementara efek jangka panjang stunting, yakni meningkatnya risiko sindrom metabolik, obesitas, stroke, kanker, darah tinggi, dan penyakit jantung.
Untuk menghindari gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak, sangat diperlukan edukasi yang tepat sebelum dan selama hamil.
Sehingga, bisa memperoleh pengetahuan yang tepat tentang nutrisi bagi kesehatan ibu dan bayi yang dikandungnya.
"Dengan meminimalisir angka stunting, tentunya membantu pemerintah dalam membentuk generasi penerus bangsa yang bisa bertumbuh kembang dengan baik, dan tentunya lebih sehat dan berkualitas secara psikis," ujar dokter Kanya Ayu dalam keterangan resmi.
Berbagai jenis makanan bernutrisi yang ada di sekitar, dapat membantu memenuhi kebutuhan zat besi.
Akan tetapi, terkadang jumlah zat besi yang didapat dari makanan belum cukup untuk memenuhi kebutuhan harian. Maka, bisa ditambah dengan mengonsumsi suplemen.
Deloni Anggraini selaku Brand Manager Maltofer dari Combiphar, menjelaskan bahwa Maltofer merupakan suplementasi zat besi oral.
Mengonsumsinya dapat membantu mencukupi kebutuhan zat besi pada anak-anak, remaja, dan dewasa.
Maltofer tersedia bagi segala usia dalam sediaan tablet kunyah, sirup dan cairan tetes bayi yang sudah tersedia di apotek online dan offline terdekat. (*)
Baca Juga: Anak Bebas Stunting, Seperti Ini Menu PMT yang Dianjurkan Dokter
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar