GridHEALTH.id - Kenali gejala batu empedu, agar penyakit ini bisa segera ditangani.
Batu empedu adalah endapan keras yang terbentuk dalam kantong empedu. Biasanya ukurannya sekecil butiran pasir atau sebesar bola golf.
Dilansir dari Penn Medicine, ada dua tipe batu empedu salah satunya yang terbentuk dari kolesterol dan ini yang paling sering terjadi.
Sementara batu empedu yang lainnya terbuat dari bilirubin. Penyakit ini terjadi saat sel darah merah dihancurkan dan terlalu banyak bilirubin dalam empedu.
Beberapa faktor lain yang menyebabkan penyakit ini seperti diabetes, kegagalan kandung emepdu untuk mengosongkan dengan baik, sirosis hati, hingga konsumsi pil KB.
Kebanyakan orang yang mengalami penyakit ini, tidak memiliki gejala. Baru diketahui setelah jalani pemeriksaan x-ray atau prosedur medis lainnya.
Akan tetapi, jika endapan yang terbentuk ukurannya besar, maka biasanya akan muncul gejala batu empedu seperti berikut ini.
Ini merupakan gejala utama, menyebabkan sensasi nyeri atau rasa tidak nyaman di bagian perut, terutama sebelah kanan atas atau tengah.
Sensasi nyeri paling sering muncul setelah makan, khususnya sesudah konsumsi makanan berlemak.
Selain perut, sensasi nyeri juga mungkin akan dirasakan di punggung atau bahu. Ini akan terasa seperti nyeri otot atau serangan jantung pada beberapa kasus.
Beberapa orang yang mengidap penyakit ini, juga mengalami rasa mual yang berkepanjangan, yang bisa disertai dengan muntah.
Baca Juga: Hati-hati, Sembarangan Ikut Diet Ekstrem di Medsos Bisa Memicu Batu Empedu
Gejala batu empedu ini, lebih intens setelah makan makanan berlemak.
Batu empedu dapat menyebabkan perubahan warna pada kulit dan mata, menghasilkan kulit yang kuning (jaundice).
Ini terjadi ketika saluran empedu tersumbat oleh batu, menyebabkan penumpukan zat-zat berwarna dalam darah.
Penderita batu empedu juga dapat mengalami perubahan warna pada urine dan feses.
Urine dapat menjadi gelap, sedangkan tinja dapat menjadi berwarna pucat atau kelabu.
Batu empedu dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti gas, kembung, dan perut terasa penuh.
Untuk mendeteksi keberadaan batu ginjal, perlu dilakukan pemeriksaan seperti ultrasound (USG), CT scan, endoskopi.
Selain itu, akan dilakukan juga tes kesehatan yang meliputi bilirubin, fungsi hati, hitung darah lengkap, dan enzim pankreas (amilase atau lipase).
Pengobatan dilakukan sesuai dengan gejala dan hasil diagnosis. Ini biasanya meliputi pembedahan untuk menghilangkan batu empedu.
Ada juga obat yang harus diminum untuk melarutkan batu empedu. Tapi, pengobatan ini mungkin butuh waktu berbulan-bulan atau bertahun-tahun.
Akan tetapi jika tidak ada gejala sama sekali, biasanya tidak membutuhkan pengobatan. (*)
Baca Juga: Dibiarkan Tanpa Diobati, Dalam Jangka Panjang Kolesterol Sebabkan 4 Penyakit Ini
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar