GridHEALTH.id - Madu merupakan bahan alami yang terkenal mempunyai rasa yang manis.
Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat mengonsumsi madu secara langsung atau digunakan sebagai topping makanan maupun minuman.
Tak hanya lezat, cairan manis yang dibuat oleh lebah madu ini juga dikenal mempunyai manfaat kesehatan.
Jika membedah kandungan nutrisi dari madu, menurut Mayo Clinic, sebagian besar dari bahan alami ini adalah gula.
Selain itu, ada juga campuran asam amino, vitamin, mineral, zat besi, zinc, dan antioksidan.
Karena itulah, selain digunakan sebagai pemanis, madu juga kerap dimanfaatkan sebagai zat anti-inflamasi, antioksidan, dan antibakteri.
Untuk kesehatan, orang biasanya menggunakan madu secara oral untuk mengobati batuk dan topikal untuk mengobati luka bakar serta mempercepat penyembuhan luka.
Namun, tidak semua orang boleh konsumsi madu. Anak-anak berusia di bawah satu tahun salah satunya.
Kenapa anak yang berusia di bawah satu tahun belum boleh mengonsumsi madu?
Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nutrisi dan Penyakit Metabolik IDAI dr. Yoga Devaera, Sp.A(K), mencoba menjelaskan bahaya madu untuk bayi.
Menurutnya, madu mempunyai risiko untuk terkontaminasi oleh jenis bakteri clostridium botulinum.
Baca Juga: Gizi Lengkap Keluarga Sehat, 5 Pilihan Buah Bernutrisi untuk MPASI Usia 9-18 Bulan
"Yang khas di sini, bakteri ini menghasilkan spora. Artinya bentuk vegetatif, bukan bakterinya tapi calon bakteri yang akan diam seperti tertidur," kata dokter Yoga dalam media briefing Hari Gizi Nasional yang diadakan IDAI, Kamis (25/1/2024).
Hal ini, mungkin tidak menjadi masalah pada orang dewasa. Tetapi, kondisi sebaliknya bisa terjadi pada anak.
Pasalnya, kondisi saluran cerna anak terutama yang masih di bawah usia 12 bulan atau setahun, belum optimal.
"Orang dewasa asam lambungnya cukup rendah untuk mematikan spora ini. Tetapi pada bayi di bawah 1 tahun, asam lambungnya belum cukup kuat untuk mematikan spora tersebut," katanya.
"Karena tidak mati, sporanya akan berkembang biak," sambungnya.
Ketika hal ini terjadi, orangtua mungkin tidak akan langsung melihat reaksi dari pemberian madu ke bayi.
Butuh waktu berhari-hari bahkan bisa sampai berbulan-bulan, hingga masalah kesehatan yang disebabkan oleh madu pada anak muncul.
"Menariknya dari penyakit ini, ini tidak terjadi langsung. Jadi orang jarang menghubungkan, bisa terjadi dalam waktu beberapa hari hingga satu bulan karena berkembang biak dulu sporanya menjadi produk dewasa," kata dokter Yogi.
Ia melanjutkan, "Setelah dewasa akan menghasilkan toksin. Toksin inilah yang akan menyebabkan penyakit."
Karena risiko inilah, sebaiknya memang tidak memberikan madu pada bayi di bawah usia satu tahun.
Madu boleh diberikan ketika sudah berumur satu tahun, karena kondisi asam lambung anak dianggap sudah mirip dengan dewasa, sehingga mampu membunuh spora bakteri ini. (*)
Baca Juga: Bolehkah Memasak MPASI Menggunakan Minyak Goreng? Ini Pedoman yang Tepat
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar