Karbohidrat seperti yang diketahui merupakan bahan bakar untuk beraktivitas. Jika tidak mengonsumsinya, tubuh mungkin memiliki lebih sedikit energi.
Pada akhirnya, sering merasa lebih lelah dan lapar, serta sulit untuk berkonsentrasi. Tubuh juga akan nampak lesu.
Otak menyukai glukosa dan karbohidrat merupakan sumber yang stabil, serta mudah didapatkan.
Ketika berhenti mengonsumsinya, tubuh terpaksa mencari sumber energi alternatif untuk otak. Beralih memecahkan lemak menjadi keton, untuk mendapatkan glukosa.
Ini membuat tubuh mengalami ketosis, yang memiliki efek samping pusing, lemas, lelah, dan sakit kepala.
Karbohidrat kaya akan pati, serat, dan air. Sehingga akan terasa sulit mengonsumsi serat dalam jumlah yang disarankan jika berhenti makan karbohidrat.
Karena serat fungsinya menyerap air di usus besar dan menambah jumlah tinja, jika jumlahnya kurang akan menyebabkan terjadi sembelit.
Bahaya diet tidak makan karbohidrat yang terakhir, yakni meningkatnya masalah kesehatan jangka panjang.
Studi yang terbit dalam Current Developments in Nutrition pada 2022, menunjukkan diet rendah karbohidrat bisa meningkatkan kolesterol jahat (LDL).
Komplikasi yang berkaitan dengan program diet ini dalam jangka panjang meliputi kerusakan ginjal, osteoporosis, dan gangguan aktivitas fisik.
Itulah beberapa efek merugikan yang bisa terjadi bila sama sekali tidak mengonsumsi karbohidrat. Agar selalu sehat, usahakan untuk konsumsi makanan bervariasi. (*)
Baca Juga: Jangan Makan Sembarangan, Ini Pola Diet Tepat Pasca Operasi Bariatrik
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar