Mengonsumsi daging setengah matang juga meningkatkan risiko terkena penyakit yang dapat ditularkan melalui makanan seperti penyakit prion (misalnya, penyakit sapi gila) dan virus seperti hepatitis E.
Mengonsumsi daging yang tidak dimasak sepenuhnya juga dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker usus dan kanker lambung, serta kondisi kesehatan jangka panjang lainnya seperti penyakit jantung dan diabetes.
Untuk mengurangi risiko kontaminasi bakteri dan infeksi parasit, pastikan daging dimasak hingga matang sepenuhnya, dengan suhu internal minimal 71 derajat Celsius.
Sebelum dan setelah menangani daging, pastikan untuk mencuci tangan Anda dengan sabun dan air hangat, serta membersihkan alat masak dan permukaan dengan bersih untuk menghindari kontaminasi silang.
Simpan daging dalam suhu yang aman (di bawah 4 derajat Celsius untuk daging segar) dan rebus dengan benar sebelum mengonsumsinya.
Apalagi, jika daging akan dikonsumsi oleh orang yang rentan terhadap infeksi seperti anak-anak, wanita hamil, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Meskipun ada beberapa manfaat yang mungkin didapat dari mengonsumsi daging setengah matang, risiko dan bahaya yang terkait dengan praktik ini jauh lebih besar.
Kontaminasi bakteri, infeksi parasit, dan risiko kesehatan jangka panjang merupakan beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dengan serius.
Untuk menjaga kesehatan Anda dan mengurangi risiko penyakit yang dapat ditularkan melalui makanan, sangat penting untuk memastikan bahwa daging dimasak sepenuhnya sebelum dikonsumsi.
Nah, itu dia manfaat maupun bahaya yang bisa timbul jika mengonsumsi daging setengah matang.
Hati-hati, ya! (*)
Baca Juga: Cara Tepat Mengatasi Sakit Gigi Setelah Makan Daging, Tips Ampuh untuk Kesehatan yang Lebih Baik
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar