GridHEALTH.id – Daging setengah matang atau daging yang dimasak sebagian, kadang-kadang disukai oleh beberapa orang karena konsistensinya yang lembut dan rasa yang terasa lebih "garing".
Namun, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan saat mengonsumsi daging setengah matang.
Ya, meski ada manfaatnya, makan daging setengah matang juga tak lepas dari risiko bahaya.
Apa saja risikonya?
Berikut ini penjelasan selengkapnya.
Bagi sebagian orang, makan daging setengah matang dapat memberikan sensasi rasa yang lebih enak karena konsistensinya yang lembut dan rasa garing yang dihasilkan dari proses memasak yang tidak sepenuhnya matang.
Beberapa nutrisi dalam daging, seperti protein, zat besi, dan vitamin B12, lebih mudah diserap oleh tubuh dalam bentuk yang tidak terlalu dimasak.
Oleh karena itu, mengonsumsi daging setengah matang mungkin dapat memberikan manfaat nutrisi yang lebih baik dibandingkan dengan daging yang dimasak secara berlebihan.
Daging yang tidak dimasak sepenuhnya berisiko terkontaminasi oleh bakteri patogen seperti E. coli, Salmonella, dan Campylobacter.
Bakteri-bakteri ini dapat menyebabkan keracunan makanan yang serius dan berpotensi mengancam jiwa.
Daging setengah matang juga berpotensi mengandung larva parasit seperti Toxoplasma gondii dan Trichinella, yang dapat menyebabkan infeksi parasit pada manusia jika tidak dimasak dengan sempurna.
Baca Juga: Manfaat Daun Mangga untuk Kesehatan, Kaya Nutrisi dan Khasiat Ajaib
Mengonsumsi daging setengah matang juga meningkatkan risiko terkena penyakit yang dapat ditularkan melalui makanan seperti penyakit prion (misalnya, penyakit sapi gila) dan virus seperti hepatitis E.
Mengonsumsi daging yang tidak dimasak sepenuhnya juga dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker usus dan kanker lambung, serta kondisi kesehatan jangka panjang lainnya seperti penyakit jantung dan diabetes.
Untuk mengurangi risiko kontaminasi bakteri dan infeksi parasit, pastikan daging dimasak hingga matang sepenuhnya, dengan suhu internal minimal 71 derajat Celsius.
Sebelum dan setelah menangani daging, pastikan untuk mencuci tangan Anda dengan sabun dan air hangat, serta membersihkan alat masak dan permukaan dengan bersih untuk menghindari kontaminasi silang.
Simpan daging dalam suhu yang aman (di bawah 4 derajat Celsius untuk daging segar) dan rebus dengan benar sebelum mengonsumsinya.
Apalagi, jika daging akan dikonsumsi oleh orang yang rentan terhadap infeksi seperti anak-anak, wanita hamil, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Meskipun ada beberapa manfaat yang mungkin didapat dari mengonsumsi daging setengah matang, risiko dan bahaya yang terkait dengan praktik ini jauh lebih besar.
Kontaminasi bakteri, infeksi parasit, dan risiko kesehatan jangka panjang merupakan beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dengan serius.
Untuk menjaga kesehatan Anda dan mengurangi risiko penyakit yang dapat ditularkan melalui makanan, sangat penting untuk memastikan bahwa daging dimasak sepenuhnya sebelum dikonsumsi.
Nah, itu dia manfaat maupun bahaya yang bisa timbul jika mengonsumsi daging setengah matang.
Hati-hati, ya! (*)
Baca Juga: Cara Tepat Mengatasi Sakit Gigi Setelah Makan Daging, Tips Ampuh untuk Kesehatan yang Lebih Baik
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar