Daripada mengonsumsi jenis lemak tersebut, lebih baik pilih lemak sehat seperti yang ada di daging tanpa lemak, kacang-kacangan, dan zaitun.
Selain itu, batasi konsumsi kolesterol harian tidak lebih dari 200 miligram per hari.
Kolesterol di makanan biasanya terdapat di hati atau jeroan lain, kuning telur, udang, dan produk susu.
Makanan dengan serat larut membantu mencegah saluran pencernaan menyerap kolesterol.
Makanan yang baik dikonsumsi di antaranya sereal gandum utuh seperti oatmeal, buah-buahan (apel, pisang, jeruk, dan pear), dan kacang-kacangan.
Meskipun mengandung asam lemak omega-3, jenis ikan ini tidak akan membuat kadar LDL naik. Justru membantu meningkatkan HDL.
Ikan-ikan ini juga akan memberikan perlindungan bagi jantung dari penyumbatan pembuluh darah dan peradangan, yang akan mengurangi risiko serangan jantung.
Ikan yang menjadi sumber omega-3 di antaranya salmon, tuna, dan mackerel. Direkomendasikan makan ikan ini dua kali seminggu.
Konsumsi garam harus dibatasi tidak lebih dari 2.300 miligram atau sekitar 1 sendok teh per hari.
Ini termasuk sodium yang dimakan, baik yang ditambahkan saat masak atau yang terdapat dalam produk makanan.
Membatasi garam memang tidak menurunkan kolesterol, tapi dapat menurunkan risiko serangan jantung dengan mengendalikan tekanan darah.
Cara untuk mengurangi garam yakni dengan memilih makanan dan bumbu rendah garam atau "tanpa tambahan garam". (*)
Baca Juga: Contoh Menu Diet yang Aman untuk Pengidap Maag, Dijamin Berat Badan Turun Lambung Tetap Aman
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar