Karena itu, perhatikan kandungannya dalam minyak. Lemak jenuh dapat meningkatkan LDL dalam darah.
Sebagai contoh, minyak kelapa dan minyak kelapa sawit mengandung tingkat lemak jenuh yang lebih tinggi daripada minyak zaitun atau kanola.
Oleh karena itu, pilihlah minyak dengan kandungan lemak jenuh yang rendah untuk membantu menjaga kolesterol dalam batas normal.
Asam lemak oemga-3 memiliki efek positif pada kesehatan jantung, karena dapat meningkatkan kadar HDL dan mengurangi peradangan dalam tubuh.
Minyak ikan dan minyak biji rami adalah sumber alami asam lemak omega-3. Selain itu, bisa juga memilih minyak nabati yang diperkaya asam lemak omega-3.
Titik asap merupakan suhu di mana minyak mulai mengeluarkan asap dan memancarkan bau yang tidak sedap.
Pada suhu tinggi, minyak dapat mengalami degdradasi dan menghasilkan senyawa beracun yang tidak sehat.
Jika mengidap kolesterol tinggi, penting untuk memilih minyak dengan titik asap yang tinggi. Minyak zaitun dan minyak kanola adalah contohnya.
Sertifikat organik menjamin produk minyak dibuat tanpa menggunakan pestisida atau bahan kimia sintesis lainnya yang dapat meningkatkan risiko kesehatan.
Sedangkan sertifikasi non-GMO menjamin bahwa minyak tidak mengandung bahan-bahan yang dimodifikasi secara genetik.
Memilih minyak dengan sertifikasi organik atau non-GMO dapat memberikan kepastian minyak yang dikonsumsi lebih sehat dan alami. (*)
Baca Juga: Diam-diam Membahayakan, Ini 5 Gejala Kolesterol yang Sering Terabaikan
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar