GridHEALTH.id - Mengonsumsi makanan yang digoreng, sering disebut sebagai salah satu penyebab naiknya kadar kolesterol.
Anggapan tersebut tidak sepenuhnya salah, karena memasak dengan cara digoreng membuat makanan mengandung kalori dan lemak yang tinggi.
Sehingga, jika dimakan secara berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.
Seperti yang diketahui, kolesterol tinggi merupakan masalah kesehatan serius yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Meski begitu, bukan berarti sama sekali tidak boleh mengonsumsi makanan yang digoreng.
Agar tetap bisa menikmati gorengan, bisa coba mengolah makanan menggunakan minyak anti-kolesterol.
Namun jangan sampai salah memilihnya. Berikut adalah beberapa tips memilih minyak anti-kolesterol yang tepat dan menyehatkan.
Minyak nabati seperti minyak zaitun, minyak kanola, minyak biji bunga matahari, dan minyak kedelai mengandung lemak sehat yang baik untuk jantung.
Pastikan memilih minyak nabati yang tidak mengandung lemak trans, karena dapat meningkatkan kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kolesterol baik (HDL).
Sebelum membeli, perhatikan dulu label kemasan untuk memastikan minyak yang dipilih bebas dari lemak trans.
Meskipun minyak nabati mengandung lemak sehat, beberapa jenis minyak juga dapat mengandung jumlah lemak jenuh yang tinggi.
Baca Juga: 6 Cara Rumahan Mengatasi Kolesterol LDL Tinggi, Tanpa Konsumsi Obat-obatan
Karena itu, perhatikan kandungannya dalam minyak. Lemak jenuh dapat meningkatkan LDL dalam darah.
Sebagai contoh, minyak kelapa dan minyak kelapa sawit mengandung tingkat lemak jenuh yang lebih tinggi daripada minyak zaitun atau kanola.
Oleh karena itu, pilihlah minyak dengan kandungan lemak jenuh yang rendah untuk membantu menjaga kolesterol dalam batas normal.
Asam lemak oemga-3 memiliki efek positif pada kesehatan jantung, karena dapat meningkatkan kadar HDL dan mengurangi peradangan dalam tubuh.
Minyak ikan dan minyak biji rami adalah sumber alami asam lemak omega-3. Selain itu, bisa juga memilih minyak nabati yang diperkaya asam lemak omega-3.
Titik asap merupakan suhu di mana minyak mulai mengeluarkan asap dan memancarkan bau yang tidak sedap.
Pada suhu tinggi, minyak dapat mengalami degdradasi dan menghasilkan senyawa beracun yang tidak sehat.
Jika mengidap kolesterol tinggi, penting untuk memilih minyak dengan titik asap yang tinggi. Minyak zaitun dan minyak kanola adalah contohnya.
Sertifikat organik menjamin produk minyak dibuat tanpa menggunakan pestisida atau bahan kimia sintesis lainnya yang dapat meningkatkan risiko kesehatan.
Sedangkan sertifikasi non-GMO menjamin bahwa minyak tidak mengandung bahan-bahan yang dimodifikasi secara genetik.
Memilih minyak dengan sertifikasi organik atau non-GMO dapat memberikan kepastian minyak yang dikonsumsi lebih sehat dan alami. (*)
Baca Juga: Diam-diam Membahayakan, Ini 5 Gejala Kolesterol yang Sering Terabaikan
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar