GridHEALTH.id - Sakit kepala adalah masalah kesehatan yang umum terjadi, menyebabkan rasa nyeri di kepala atau wajah.
Tak banyak yang tahu, kalau sakit kepala ternyata merupakan salah satu gejala kolesterol tinggi.
Meskipun hubungan antara kolesterol tinggi dan sakit kepala tidak selalu jelas, beberapa penelitian telah menunjukkan korelasi antara kedua kondisi tersebut.
Terdapat beberapa kemungkinan munculnya gejala kolesterol sakit kepala. Sejumlah mekanisme yang mungkin menjadi penyebabnya meliputi:
Jumlah kolesterol yang terlalu banyak dalam darah, dapat menyebabkan penumpukan plak, yang kemudian memicu peradangan.
Peradangan ini dapat mengganggu aliran darah normal ke otak, yang pada akhirnya menyebabkan sakit kepala.
Penumpukan plak kolesterol di arteri otak dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah, sehingga aliran darah ke otak berkurang.
Kurangnya pasokan darah dan oksigen yang cukup ke otak, bisa menyebabkan sakit kepala.
Kolesterol tinggi juga dapat mempengaruhi sistem saraf. Penelitian menunjukkan, kolesterol yang terlalu banyak dapat merusak pembuluh darah di otak.
Kondisi ini berdampak pada neurotransmitter, yang kemudian berkontribusi pada timbulnya sakit kepala.
Selain sakit kepala, kolesterol tinggi juga sering menyebabkan gejala berupa nyeri dada, sulit bernapas, pembengkakan di kaki, dan kelelahan.
Baca Juga: Menjaga Kesehatan dengan Menu Diet untuk Kolesterol Tinggi, Ada Sayuran Hijau Hingga Buah-buahan
Untuk mengelola kolesterol tinggi dan mencegah sakit kepala yang terkait, penting mengadopsi gaya hidup sehat serta memperhatikan faktor risiko yang memungkinkan terjadinya kondisi ini.
Makanan yang tergolong sehat dan baik untuk kolesterol adalah yang mengandung serat serta rendah lemak jenuh.
Jenis makanan tersebut di antaranya buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol.
Berolahraga secara teratur dapat membantu meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dan mengurangi kadar kolesterol jahat (LDL).
Hindari merokok karena dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung, serta memperburuk sakit kepala.
Stres dapat memicu sakit kepala dan juga dapat memengaruhi tingkat kolesterol.
Langkah-langkah untuk mengelola stres yaitu dengan meditasi, yoga, atau relaksasi dapat membantu mengelola stres.
Melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur dan memantau kadar kolesterol dalam darah dapat membantu mendeteksi masalah dengan cepat dan mencegah komplikasi yang lebih serius.
Bila kadar kolesterol lebih dari 200 mg/dL, disarankan lakukan pemeriksaan setiap 3 bulan sekali.
Sedangkan dalam kondisi normal, cek kolesterol bisa dilakukan setiap 5 tahun sekali.
Menerapkan gaya hidup seperti di atas, akan menjaga kadar kolesterol berada di angka yang sehat dan keluhan sakit kepala pun tidak akan terjadi. (*)
Baca Juga: Wajib Diperhatikan, Segini Batas Aman Kolesterol Normal Pria 40 Tahun
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar