GridHEALTH.id - Anemia merupakan sebuah kondisi di mana tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat.
Masalah kesehatan ini, tidak hanya dialami oleh orang dewasa saja. Kejadiannya juga terjadi pada anak-anak dan bahkan kasusnya tinggi di Indonesia.
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan 2018, 1 dari 3 anak di bawah usia 5 tahun mengalami anemia.
Tingginya kasus anemia di Indonesia, perlu menjadi perhatian karena dampak yang ditimbulkan besar.
Terjadinya anemia pada anak, bisa membuat pertumbuhan dan perkembangnya terhambat.
Kekurangan zat besi atau defisiensi besi, merupakan faktor risiko utama anak-anak mengalami anemia.
Sayangnya, dari hasil survei terbaru, sekitar 50% ibu tidak menyadari anemia defisiensi besi yang dialami anak dapat menghambat perkembangan otak Si Kecil.
Sekitar 33% ibu juga tidak mengerti makanan apa saja yang mengandung zat besi dalam jumlah tinggi.
Padahal, zat besi merupakan nutrisi yang penting pada masa 5 tahun pertama kehidupan seorang anak.
Zat besi diperlukan untuk mendukung tumbuh kembang si kecil, mulai dari segi fisik hingga kecerdasan otaknya.
"Perkembangan otak anak sangat tergantung pada asupan nutrisi yang dikonsumsi," kata Seketaris PB IDI dr. Ulul Albab, Sp.OG., dalam keterangan yang diterima GridHEALTH, Jumat (16/2/2024).
Baca Juga: Zat Besi Penting Bagi Tumbuh Kembang Anak, Ini Daftar Makanan untuk Penuhi Kebutuhannya
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar