GridHEALTH.id - Puasa merupakan ibadah penting bagi umat Muslim yang dilakukan selama bulan Ramadan.
Namun, bagi sebagian orang yang menderita penyakit asam lambung, puasa dapat menjadi tantangan tersendiri.
Asam lambung yang naik selama puasa dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan gangguan pada aktivitas sehari-hari.
Untuk membantu pengidap asam lambung menjalani puasa dengan nyaman, berikut beberapa tips yang dapat diterapkan.
Sebelum memutuskan untuk berpuasa, sangat penting bagi pengidap asam lambung untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Dokter akan memberikan penilaian medis dan saran apakah puasa dapat dilakukan dengan aman.
Jika iya, dokter juga dapat memberikan panduan dan rekomendasi untuk mengurangi risiko terjadinya flare-up asam lambung selama puasa.
Pola makan yang sehat dan teratur sangat penting bagi pengidap asam lambung, terutama saat menjalani puasa.
Beberapa tips untuk menjaga pola makan yang baik antara lain:
Konsumsi sahur yang seimbang dan mengandung karbohidrat kompleks, protein, serat, serta lemak sehat.
Hindari makanan pedas, berlemak tinggi, dan asam yang dapat merangsang produksi asam lambung.
Baca Juga: Jangan Lagi Asal Berbaring, Inilah Posisi Tidur yang Tepat untuk Meredakan Asam Lambung Naik
Kenali makanan atau minuman yang dapat memicu peningkatan produksi asam lambung, seperti kopi, teh, minuman berkarbonasi, makanan pedas, berlemak tinggi, dan makanan asam.
Bagi pengidap asam lambung, mengonsumsi makanan dalam porsi kecil namun sering dapat membantu mengurangi tekanan pada lambung dan mencegah terjadinya flare-up.
Minuman berkafein seperti kopi dan teh dapat merangsang produksi asam lambung dan mengiritasi lambung.
Sebaiknya hindari konsumsi minuman berkafein selama bulan puasa, terutama saat sahur dan berbuka.
Meskipun berpuasa, penting untuk tetap menjaga tubuh terhidrasi.
Konsumsi air putih yang cukup antara berbuka hingga sahur untuk mencegah dehidrasi.
Hindari minuman berkafein dan berkarbonasi yang dapat meningkatkan risiko dehidrasi dan merangsang produksi asam lambung.
Setelah berbuka atau sahur, hindari berbaring atau tiduran secara langsung.
Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya refluks asam lambung.
Lebih baik duduk atau berdiri selama beberapa waktu setelah makan sebelum akhirnya berbaring.
Makanan pedas dan berlemak tinggi dapat meningkatkan risiko terjadinya flare-up asam lambung.
Baca Juga: Cara Tepat Mengatasi Asam Lambung yang Terjadi Saat Stres Secara Tiba-tiba
Sebisa mungkin hindari konsumsi makanan-makanan tersebut, terutama saat berbuka dan sahur.
Serat dapat membantu memperlambat penyerapan makanan dalam lambung dan mencegah refluk asam lambung.
Konsumsilah makanan yang kaya serat seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian selama berbuka dan sahur.
Meskipun sedang berpuasa, tetaplah aktif secara fisik.
Lakukan aktivitas ringan seperti berjalan-jalan ringan setelah berbuka atau sebelum sahur.
Aktivitas fisik dapat membantu meningkatkan pencernaan dan mencegah terjadinya flare-up asam lambung.
Selain menjaga pola makan dan hidrasi, pastikan juga untuk menjaga kondisi tubuh secara keseluruhan.
Istirahat yang cukup dan tidur yang berkualitas dapat membantu mengurangi stres dan mencegah terjadinya flare-up asam lambung.
Jika mengalami gejala flare-up asam lambung seperti nyeri ulu hati, mulas, atau regurgitasi asam lambung, segeralah beristirahat dan minum air putih.
Jika gejalanya parah atau berlangsung lebih dari beberapa jam, segera konsultasikan dengan dokter.
Puasa bagi pengidap asam lambung memang bisa menjadi tantangan, tetapi dengan menerapkan tips-tips di atas, diharapkan dapat membantu menjalani puasa dengan lebih nyaman dan lancar. Selalu konsultasikan dengan dokter jika memiliki kondisi kesehatan yang membutuhkan perhatian khusus, dan dengarkan tubuh Anda sendiri untuk mengetahui apa yang terbaik bagi kesehatan Anda selama bulan Ramadan.
Baca Juga: 5 Daftar Bahan Alami untuk Obat Asam Lambung, Minim Efek Samping
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar