GridHEALTH.id - Puasa di bulan Ramadan merupakan sebuah kewajiban bagi umat Muslim.
Namun, pengidap penyakit tertentu seperti diabetes, kerap bertanya apakah boleh menjalankan puasa?
Diabetes seperti diketahui merupakan penyakit yang disebabkan oleh terganggunya fungsi insulin, sehingga tak bisa mengubah glukosa.
Penting bagi pengidap penyakit ini untuk selalu memantau kadar gula darahnya secara teratur.
Akan tetapi, puasa menjadi tantangan tersendiri bagi mereka dalam mengelola kondisinya.
Pertama-tama, penting untuk memahami bahwa setiap individu dengan diabetes adalah unik.
Keputusan untuk berpuasa harus dibuat setelah mempertimbangkan faktor-faktor seperti jenis diabetes, kontrol gula darah, kondisi kesehatan lainnya, dan saran dari profesional medis.
Sebagian besar orang dengan diabetes tipe 2 yang stabil dan terkontrol dapat berpuasa dengan aman.
Meskipun mungkin memerlukan penyesuaian dalam pola makan dan pengelolaan obat-obatan.
Sementara itu, orang dengan diabetes tipe 1 atau diabetes tipe 2 yang tidak terkontrol mungkin tidak disarankan untuk berpuasa, karena risiko komplikasi yang lebih tinggi.
Agar ibadah dan kesehatan dapat terjaga dengan baik, pengidap diabetes perlu lakukan langkah-langkah berikut.
Baca Juga: Tak Khawatir Gula Darah Naik, Ini 6 Daftar Makanan Manis untuk Pengidap Diabetes
Sebelum memutuskan untuk berpuasa, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mengevaluasi kesehatan secara keseluruhan dan mendapatkan saran yang sesuai dengan kondisi tubuh.
Rencanakan menu sahur dan berbuka yang seimbang, mengandung karbohidrat kompleks, protein, serat, dan lemak sehat.
Hindari makanan yang tinggi gula atau lemak jenuh yang dapat memengaruhi kadar gula darah.
Monitor kadar gula darah secara teratur selama puasa dan segera reaksi jika terjadi fluktuasi.
Pastikan untuk membawa peralatan pemantau gula darah dan persediaan glukagon jika diperlukan.
Pastikan untuk minum air yang cukup saat sahur dan setelah berbuka untuk mencegah dehidrasi, terutama di daerah dengan cuaca panas.
Hindari aktivitas fisik yang berlebihan saat berpuasa, terutama saat cuaca panas, karena hal ini dapat meningkatkan risiko hipoglikemia.
Diskusikan dengan dokter apakah perlu penyesuaian dosis atau jadwal penggunaan obat-obatan diabetes selama bulan puasa.
Stres dan kelelahan dapat memengaruhi kontrol gula darah.
Luangkan waktu untuk istirahat yang cukup dan praktikkan teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga.
Jika merasa sakit atau kondisi kesehatan memburuk selama puasa, sebaiknya segera berbuka. (*)
Baca Juga: Pantangan Sayuran Bagi Pengidap Diabetes, Hindari untuk Kadar Gula Darah Tetap Stabil
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar