GridHEALTH.id - Santan, bahan makanan yang sering digunakan dalam masakan Asia Tenggara, sering kali menjadi perdebatan terkait kesehatan.
Banyak orang percaya bahwa mengonsumsi santan dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh.
Namun, seberapa benarkah klaim ini? Yuk, kita ketahui lebih lanjut tentang hubungan antara santan dan kolesterol.
Santan adalah cairan kental yang diekstraksi dari kelapa parut.
Biasanya digunakan sebagai bahan utama dalam masakan Asia Tenggara untuk memberikan cita rasa kaya dan tekstur creamy pada hidangan.
Kandungan utama santan adalah lemak, terutama lemak jenuh.
Klaim bahwa mengonsumsi santan dapat meningkatkan kadar kolesterol berdasarkan pada kandungan lemak jenuh dalam santan. Lemak jenuh dikenal dapat meningkatkan kolesterol LDL (kolesterol jahat) dalam darah, yang kemudian dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Namun, penting untuk memahami bahwa pengaruh lemak jenuh terhadap kolesterol tidak hanya tergantung pada satu makanan, tetapi juga bergantung pada pola makan keseluruhan.
Lebih jauh lagi, tidak semua lemak jenuh berdampak buruk pada kolesterol. Misalnya, asam laurat yang ditemukan dalam santan sebenarnya dapat meningkatkan kolesterol HDL (kolesterol baik), yang membantu membersihkan kolesterol jahat dari pembuluh darah.
Sejumlah penelitian telah dilakukan untuk mengkaji efek santan terhadap kolesterol dalam tubuh.
Beberapa temuan penting meliputi:
Baca Juga: 5 Makanan yang Sering Dianggap Berbahaya, Ternyata Bisa Menurunkan Kolesterol
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar