GridHEALTH.id - Minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) dapat dengan mudah ditemukan di mana-mana.
Kemudahan menjangkaunya dan varian rasa yang beragam, membuat minuman ini dicari banyak orang.
Walau tampak menggoda, tapi sebaiknya pikir ulang bila ingin mengonsumsinya.
Konsumsi minuman berpemanis yang berlebihan dapat membahayakan kesehatan, termasuk kesehatan ginjal.
Seperti diketahui ginjal mempunyai peran yang penting dalam tubuh manusia.
Ginjal berfungsi menyaring hasil metabolisme tubuh yang ada dalam darah dan membuangnya melalui urin.
Selain itu, ginjal juga berperan menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit, serta memproduksi hormon-hormon penting.
Apabila mengalami gagal ginjal, fungsi-fungsi tersebut tentu tidak akan berjalan baik. Terdapat dua jenis gagal ginjal, yakni akut dan kronis.
Melansir Healthdirect, gagal ginjal akut sifatnya sementara dan berkemang cepat, dalam beberapa jam atau hari.
Dalam kebanyakan kasus, gagal ginjal akut kondisinya dapat membaik seiring waktu. Tapi, ini juga bisa menyebabkan kerusakan permanen yang berujung pada gagal ginjal kronis.
Gagal ginjal kronis, yakni kondisi ginjal yang sudah rusak dan tidak bisa diperbaiki. Terjadi dalam kurun waktu bulan atau tahunan.
Baca Juga: Bayang-bayang Risiko Diabetes di Balik Segarnya Minuman Berpemanis
Lantas, bagaimana minuman manis dapat menyebabkan gagal ginjal?
Dokter spesialis penyakit dalam dr. Decsa Medika Hertanto, Sp.PD, mencoba menjelaskan hal tersebut.
Gagal ginjal sebenarnya bukan efek samping minuman manis secara langsung. Hal ini ada kaitannya dengan resistensi insulin dan diabetes.
"Jadi kalau minum banyak minuman berpemanis, melebihi batas aman, idealnya itu mengonsumsi 50 gram gula per harinya. Kalau melebihi batas konsumsi itu, maka meningkatkan risiko terjadinya resistensi insulin dan diabetes," kata dokter Decsa saat dihubungi GridHEALTH, Rabu (17/4/2024).
"Secara nggak langsung, akan merusak pembuluh darah yang ada di ginjal," sambungnya.
Kadar gula darah yang tinggi akibat konsumsi minuman berpemanis, seiring waktu dapat merusak ginjal yang terdiri dari susunan pembuluh darah.
Belum lagi jika seseorang mengalami obesitas, karena konsumsi kalori yang berlebih dari minuman manis.
"Obesitas didapatkan karena kalori dalam tubuh berlebih, salah satunya konsumsi gula yang berlebih, (yang) akan disimpan menjadi lemak. Maka meningkatkan obesitas dan risiko sakit ginjal juga," jelasnya.
Dokter Decsa juga menjelaskan, pengidap diabetes juga rentan mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Diketahui, diabetes dan hipertensi merupakan dua penyebab utama terjadinya gagal ginjal.
"Kalau sudah terkena diabetes, gampang banget terkena hipertensi. Padahal, penyebab penyakit ginjal, dua terbanyak adalah diabetes dan hipertensi. (Itulah kenapa) ujung-ujungnya bisa gagal ginjal," pungkasnya. (*)
Baca Juga: Cara Tepat Merawat Gigi agar Tidak Berkarang, Panduan Efektif untuk Senyum Sehat
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar