Pada kasus seperti ini, intervensi medis diperlukan untuk menangani kondisinya.
Lebih lanjut, selain kandungan logam adanya kandungan plastik dalam makanan juga dapat membahayakan kesehatan manusia.
Plastik yang terpapar oleh suhu panas yang berlebihan, baik saat pengemasan atau penyimpanan, dapat meleleh dan butirannya mencemari makanan.
Dalam kadar tertentu, dapat memicu sejumlah masalah kesehatan, termasuk terjadinya kanker.
Risiko tersebut dikarena sifat plastik yang tidak mampu diserap dalam metabolisme tubuh.
Apabila tidak sengaja terkonsumsi dalam jumlah yang besar, cemarannya berisiko menumpuk di organ tubuh.
Dalam hal ini, sulit untuk mengetahui secara langsung adanya cemaran logam maupun plastik dalam makanan yang dikonsumsi.
Selain dengan melakukan pengujian laboratorium, yang memeriksa sampel dari makanan tertentu.
"Mikroplastik ini kan memang karena kecil, tidak kelihatan. Bisa juga dikonsumsi karena terpapar di makanan atau minuman. Dalam situasi normal, orang tidak akan bisa mengenali," katanya.
Maka dari itu, untuk mencegah paparan logam maupun plastik, sangat penting untuk memperhatikan higenitas makanan dan minuman yang akan dikonsumsi.
Mulai dari wadahnya hingga cara penyimpanan makanan tersebut. Jangan simpan makanan dalam wadah plastik pada suhu yang panas, seperti di atas 40 derajat Celsius. (*)
Baca Juga: Bahaya Mikroplastik Sebabkan Wanita Rentan Mengalami Gangguan Hormon Hingga Kista
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar