GridHEALTH.id - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melihat adanya peningkatan kasus penyakit infeksi menular seksual (IMS).
Berdasarkan data WHO, penyakit tersebut telah menyebabkan 2,5 juta kematian setiap tahunnya.
"Meningkatnya kejadian sifilis menimbulkan kekhawatiran besar," kata direktur jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, dikutip dari situs resmi WHO.
"Untungnya, terdapat kemajuan penting di sejumlah bidang lainnya termasuk dalam mempercepat akses terhadap komoditas kesehatan penting, termasuk diagnostik dan pengobatan," sambungnya.
WHO menggaris bawahi terdapat alat yang yang diperlukan untuk mengakhiri epidemi ini sebagai ancaman kesehatan masyarakat pada 2030.
Akan tetapi, saat ini yang diperlukan adalah memastikan bahwa negara-negara melakukan semua yang bisa dilakukan, untuk mencapai target tersebut.
Diketahui, terdapat empat jenis IMS yang kasusnya meningkat antara lain sifilis, gonore, klamidia, dan trikomoniasis.
Keempat penyakit tersebut, menyebabkan kurang lebih 1 juta infeksi setiap harinya.
Data baru juga menunjukkan peningkatan penyakit gonore multiresisten. Pada 2023, dari 87 negara yang melakukan peningkatan pengawasan resistensi antimikroba gonore, 9 negara melaporkan peningkatan tingkat resisten, dari 5% menjadi 40%.
WHO terus melakukan pemantauan situasi dan memperbarui rekomendasi pengobatan, untuk mengurangi penyebaran jenis gonore multi-resisten ini.
Gonore yang resisten antimikroba muncul setelah obat antimikroba mulai digunakan.
Baca Juga: Awas Bahaya Munculnya Kutil Kelamin! Waspadai 3 Gejalanya Berikut Ini
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar