GridHEALTH.id - Lebaran haji alias Iduladha sudah semakin dekat, hanya hitungan hari.
Bagi umat muslim yang mampu, berbondong-bondong mencari hewan untuk dikurbankan, seperti sapi atau kambing.
Ketika memilih hewan kurban, pastikan kondisinya sehat, karena pada momen ini rentan terjadi penularan penyakit zoonosis.
Zoonosis adalah gangguan kesehatan yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia.
Epidemiolog Lingkungan & Ahli Keamanan Ketahanan Kesehatan Dicky Budiman, menjelaskan ada lima jenis penyakit zoonosis yang bisa menular dari hewan ke manusia.
Penyakit ini dikenal juga dengan istilah sapi gila, yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis.
"Bisa ditularkan melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi atau produk hewani seperti daging, darah, dan kulit," kata Dicky dalam keterangan yang diterima GridHEALTH, Kamis (6/6/2024).
Gejala yang dirasakan meliputi demam, bisul kulit, dan gangguan pernapasan.
Penyakit berikutnya yang berisiko ditularkan adalah brucellosis, gara-gara bakteri Brucella spp.
Brucellosis dapat menular melalui kontak dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi atau mengonsumsi produk susu yang tidak dipasteurisasi.
Tanda-tanda yang perlu diwaspadai yaitu demam berkepanjangan, sakit sendi, dan kelelahan.
Ini adalah sebuah penyakit endemik, terutama di Jawa Barat, akibat bakteri Coxiella burnetii. Penularan terjadi ketika menghirup udara yang di dalamnya terdapat partikel udara yang terkontaminasi.
"Gejala termasuk demam tinggi, nyeri otot, dan pneumonia," kata Dicky.
Penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakter Salmonella. Penularan pada manusia melalui konsumsi daging atau produk hewani yang terkontaminasi. Gejala yang perlu diwaspadai yakni diare, demam, dan kram perut.
Lebih lanjut, selain dengan memastikan hewan yang disembelih bebas dari penyakit dan tempat penyembilahannya bersih, pembagian daging kurban juga perlu diperhatikan untuk menurunkan risiko penularan penyakit.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pendistribusian daging antara lain:
Daging harus dibersihkan dengan air bersih dan disimpan dalam kondisi yang higenis. Hindari kontak langsung dengan tanah atau permukaan yang kotor.
Daging harus dibagikan secepat mungkin setelah penyembelihan untuk menghindari pembusukan.
"Gunakan wadah yang bersih dan tertutup selama proses distribusi," jelas Dicky.
Pastikan daging dimasak dengan baik hingga matang sempurna untuk membunuh bakteri atau parasit yang berpotensi ada di daging.
Jangan lupa untuk cuci tangan menggunakan sabun setelah menangani daging mentah dan sebelum menyentuh makanan lainnya.
"Dengan mengikuti panduan ini, risiko penularan zoonosis dari hewan qurban ke manusia dapat diminimalkan, dan pelaksanaan ibadah qurban dapat dilakukan dengan aman dan higenis," pungkasnya. (*)
Baca Juga: Mitos atau Fakta, Makan Daging Jadi Penyebab Asam Urat Kambuh?
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar