3. Kekurangan Vitamin: Kekurangan vitamin B12, B6, atau lainnya dapat menyebabkan kerusakan saraf yang berujung pada kesemutan.
4. Cedera: Trauma atau cedera pada saraf bisa menyebabkan kesemutan.
5. Infeksi: Beberapa infeksi dapat mempengaruhi saraf dan menyebabkan kesemutan.
Kanker darah, seperti leukemia, limfoma, dan myeloma, adalah jenis kanker yang mempengaruhi produksi dan fungsi sel darah.
Meskipun kesemutan bukan gejala utama kanker darah, namun dalam beberapa kasus, kesemutan bisa terkait dengan kondisi ini.
Sel kanker dapat menyusup ke dalam sistem saraf perifer, menyebabkan kerusakan saraf dan gejala seperti kesemutan atau mati rasa.
Kemoterapi dan pengobatan lainnya untuk kanker darah dapat menyebabkan efek samping neuropati perifer, yang ditandai dengan kesemutan di tangan dan kaki.
Kanker darah sering menyebabkan anemia, yang dapat mengurangi suplai oksigen ke saraf dan menyebabkan kesemutan.
Beberapa kanker darah mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, yang bisa menyebabkan kerusakan saraf melalui mekanisme autoimun.
Selain kesemutan, ada beberapa gejala lain yang lebih umum pada kanker darah yang perlu diwaspadai:
Rasa lelah yang tidak wajar dan tidak hilang meskipun sudah beristirahat.
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Komentar