GridHEALTH.id – Kaki bengkak, atau edema, adalah kondisi di mana cairan menumpuk di jaringan tubuh, menyebabkan pembengkakan.
Salah satu penyebab umum kaki bengkak adalah masalah ginjal.
Ya, ginjal yang tidak berfungsi dengan baik rupanya dapat mengakibatkan penumpukan cairan dalam tubuh, termasuk di kaki.
Lantas, apakah kondisi tersebut bisa disembuhkan? Jawabannya, tentu saja bisa. Berikut ini penjelasan selengkapnya.
Melansir dari berbagai sumber, ini adalah cara mengatasi kaki bengkak yang disebabkan oleh gangguan ginjal.
Salah satu cara utama untuk mengatasi kaki bengkak akibat gangguan ginjal adalah dengan mengontrol asupan garam.
Garam, atau natrium, dapat menyebabkan tubuh menahan cairan lebih banyak, memperburuk pembengkakan.
Mengurangi konsumsi makanan yang tinggi garam dan menghindari makanan olahan dapat membantu mengurangi retensi cairan dan mengurangi pembengkakan.
Pada kasus gangguan ginjal, penting untuk mengelola asupan cairan dengan hati-hati.
Dalam beberapa kondisi, ginjal mungkin tidak dapat memproses cairan dengan efisien, menyebabkan penumpukan cairan di tubuh.
Bekerjasama dengan dokter atau ahli gizi untuk menentukan jumlah cairan yang tepat untuk dikonsumsi berdasarkan kondisi ginjal Anda dapat membantu mengurangi pembengkakan.
Baca Juga: 10 Daftar Makanan yang Bisa Membantu Menyembuhkan Penyakit Ginjal
Kelebihan berat badan dapat memperburuk kondisi kaki bengkak karena menambah beban pada ginjal.
Mengelola berat badan dengan pola makan sehat dan olahraga teratur dapat membantu meringankan tekanan pada ginjal dan mengurangi pembengkakan. Konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan rencana penurunan berat badan yang aman dan efektif.
Menggunakan kompres dingin pada kaki yang bengkak dapat membantu mengurangi pembengkakan dan memberikan kenyamanan.
Kompres dingin membantu mengurangi peradangan dan memperbaiki sirkulasi darah.
Pastikan untuk tidak menempelkan es langsung ke kulit; gunakan kain tipis sebagai pelindung untuk mencegah kerusakan pada kulit.
Meningkatkan posisi kaki di atas jantung dapat membantu mengurangi pembengkakan dengan memfasilitasi aliran cairan kembali ke jantung.
Cobalah untuk mengangkat kaki saat duduk atau tidur. Menggunakan bantal untuk menopang kaki saat tidur dapat membantu mengurangi penumpukan cairan.
Olahraga ringan, seperti berjalan kaki atau berenang, dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi retensi cairan.
Aktivitas fisik membantu otot-otot kaki berfungsi lebih baik dalam memompa cairan kembali ke sistem peredaran darah.
Namun, konsultasikan dengan dokter sebelum memulai program olahraga, terutama jika Anda memiliki gangguan ginjal yang serius.
Makanan tertentu dapat membantu mendukung fungsi ginjal dan mengurangi pembengkakan.
Baca Juga: Waspadai Masalah Bau Mulut yang Ternyata Jadi Gejala Penyakit Ginjal
Pilih makanan yang rendah natrium dan kaya akan kalium, seperti pisang, alpukat, dan sayuran hijau.
Beberapa makanan, seperti blueberry dan cranberry, juga memiliki sifat antioksidan yang dapat mendukung kesehatan ginjal.
Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan diuretik atau obat-obatan lain untuk membantu mengurangi retensi cairan.
Diuretik membantu ginjal mengeluarkan lebih banyak cairan dari tubuh melalui urine.
Selalu gunakan obat sesuai petunjuk dokter dan jangan mencoba mengobati sendiri tanpa konsultasi medis.
Melakukan pemeriksaan ginjal secara rutin penting untuk memantau fungsi ginjal dan mengidentifikasi masalah sejak dini.
Pemeriksaan ini termasuk tes darah dan urin untuk menilai fungsi ginjal dan kadar cairan dalam tubuh.
Menjalani pemeriksaan rutin dapat membantu mencegah komplikasi serius dan memastikan pengobatan yang tepat.
Kaki bengkak akibat gangguan ginjal adalah kondisi yang memerlukan perhatian khusus.
Mengontrol asupan garam dan cairan, menjaga berat badan sehat, menggunakan kompres dingin, meningkatkan posisi kaki, berolahraga ringan, mengonsumsi makanan yang mendukung kesehatan ginjal, dan mengikuti saran medis dapat membantu mengatasi pembengkakan.
Jika Anda mengalami pembengkakan yang berkelanjutan atau memburuk, segera konsultasikan dengan dokter untuk penanganan dan perawatan yang tepat. (*)
Baca Juga: Sampai Kapankah Pasien Penyakit Ginjal Melakukan Cuci Darah?
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar