Hipertensi atau tekanan darah tinggi dapat berhubungan dengan resistensi insulin, yang meningkatkan risiko pradiabetes.
Kadar kolesterol LDL (kolesterol "jahat") yang tinggi, trigliserida yang tinggi, dan HDL (kolesterol "baik") yang rendah dapat meningkatkan risiko pradiabetes.
Wanita dengan PCOS, yang ditandai oleh menstruasi tidak teratur dan kadar hormon tertentu yang tinggi, memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami pradiabetes.
Wanita yang mengalami diabetes gestasional selama kehamilan memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan pradiabetes di kemudian hari.
Gangguan tidur, seperti sleep apnea, dapat memengaruhi regulasi insulin dan meningkatkan risiko pradiabetes.
Pradiabetes sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas, sehingga banyak orang tidak menyadari bahwa mereka mengalaminya hingga mereka melakukan tes darah.
Namun, ada beberapa tanda yang bisa menjadi indikasi awal:
Meskipun tubuh memproduksi insulin, glukosa mungkin tidak digunakan secara efisien untuk energi, sehingga Anda mungkin merasa lelah tanpa alasan yang jelas.
Kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan ginjal bekerja lebih keras untuk membuang kelebihan glukosa melalui urine, menyebabkan rasa haus yang meningkat dan frekuensi buang air kecil yang lebih sering.
Kadar gula darah yang tinggi dapat memengaruhi kemampuan mata untuk fokus, sehingga menyebabkan penglihatan menjadi kabur.
Gula darah yang tinggi dapat mengganggu sirkulasi darah dan memperlambat proses penyembuhan luka atau infeksi.
Baca Juga: Angka Kasus Diabetes Anak Meningkat 70 Persen, Apa Saja Pengaruhnya pada Tumbuh Kembang Si Kecil?
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Komentar