GridHEALTH.id – Meski rasanya pahit, pare ternyata memiliki khasiat sebagai obat.
Ya, banyak yang mengatakan bahwa pare bisa menurunkan gula darah yang tinggi.
Namun, benarkah demikian?
Agar tidak lagi simpang siur, yuk ketahui fakta selengkapnya di sini.
Selain sebagai bahan makanan, pare telah lama digunakan sebagai obat herbal untuk berbagai penyakit, termasuk diabetes tipe 2.
Melansir dari diabetes.co.uk, pare rupanya mengandung setidaknya tiga zat aktif yang memiliki sifat anti-diabetes, yaitu charantin, yang terbukti memiliki efek menurunkan kadar glukosa darah, vicine, dan senyawa mirip insulin yang dikenal sebagai polipeptida-p.
Zat-zat ini bekerja baik secara individu maupun bersama-sama untuk membantu menurunkan kadar gula darah.
Selain itu, pare juga mengandung lektin yang dapat menurunkan konsentrasi glukosa darah dengan cara bekerja pada jaringan perifer dan menekan nafsu makan, mirip dengan efek insulin di otak.
Lektin inilah yang dianggap sebagai faktor utama di balik efek hipoglikemik yang muncul setelah mengonsumsi pare.
Sejumlah penelitian klinis telah dilakukan untuk mengevaluasi efektivitas pare dalam pengobatan diabetes.
Pada Januari 2011, hasil uji klinis selama empat minggu yang diterbitkan di Journal of Ethnopharmacology menunjukkan bahwa dosis harian 2.000 mg pare secara signifikan menurunkan kadar glukosa darah pada pasien dengan diabetes tipe 2, meskipun efek hipoglikemiknya lebih rendah dibandingkan dengan dosis 1.000 mg/hari metformin.
Baca Juga: Cara Mengatasi Gula Darah Naik karena Stres, Nomor 1 Paling Cepat Menyembuhkan
Studi lain juga menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi pare dan peningkatan kontrol glikemik, sementara laporan di Chemistry and Biology edisi Maret 2008 menemukan bahwa pare meningkatkan penyerapan glukosa seluler dan memperbaiki toleransi glukosa.
Namun, penelitian yang diterbitkan di Journal of Clinical Epidemiology pada tahun 2007 tidak menunjukkan manfaat pare untuk diabetes tipe 2 yang sulit dikendalikan, dan tinjauan klinis lain yang diterbitkan dua tahun kemudian di British Journal of Nutrition menyatakan bahwa diperlukan lebih banyak uji klinis yang lebih baik untuk mengkonfirmasi peran pare dalam pengobatan diabetes.
Dalam pengobatan tradisional, pare ternyata tidak hanya bagus untuk penderita diabetes. Pare juga bisa digunakan untuk mengatasi berbagai kondisi, seperti kolik, demam, luka bakar, batuk kronis, nyeri menstruasi, dan masalah kulit.
Pare juga bisa digunakan untuk menyembuhkan luka, membantu persalinan, serta di beberapa bagian Afrika dan Asia, untuk mencegah atau mengobati malaria dan penyakit virus seperti campak dan cacar air.
Peneliti dari Saint Louis University di Amerika Serikat bahkan juga menemukan bahwa ekstrak pare dapat membunuh sel kanker payudara dan mencegah penyebarannya.
Pare dapat dikonsumsi dalam berbagai bentuk seperti dimakan sebagai buah, dijadikan jus, bijinya ditambahkan ke makanan dalam bentuk bubuk, atau digunakan sebagai ramuan dengan merebus potongan pare dalam air.
Ekstrak pare juga tersedia dalam bentuk suplemen herbal yang bisa dibeli di toko kesehatan.
Namun, jika Anda ingin menambahkan pare ke dalam diet Anda, pastikan untuk membatasi konsumsinya tidak lebih dari dua ons pare (atau lebih dari dua buah pare) per hari, karena konsumsi berlebihan dapat menyebabkan nyeri perut ringan atau diare.
Jika Anda mempertimbangkan untuk menggunakan pare sebagai pengontrol glikemik, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau profesional kesehatan untuk memastikan aman digunakan bersamaan dengan obat diabetes yang diresepkan, karena ada risiko bahwa mengonsumsi pare bersamaan dengan obat-obatan ini dan/atau insulin dapat menyebabkan hipoglikemia (gula darah sangat rendah).
Nah, itu dia manfaat pare untuk menurunkan gula darah yang tinggi. Semoga bermanfaat! (*)
Baca Juga: Cara Mengurangi Kadar Gula Dalam Minuman, Begini Tipsnya Tanpa Mengorbankan Rasanya
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar