Hipoglikemia dapat memengaruhi kemampuan otak untuk berfungsi secara optimal. Seseorang yang kekurangan gula darah seringkali mengalami kesulitan berkonsentrasi atau berpikir jernih.
Mereka mungkin merasa bingung atau sulit membuat keputusan yang sederhana. Ini karena otak tidak mendapatkan pasokan glukosa yang cukup untuk mendukung fungsi kognitif.
Rasa lapar yang tiba-tiba dan berlebihan adalah salah satu tanda awal dari hipoglikemia. Ketika kadar gula darah turun, tubuh akan mengirimkan sinyal lapar untuk mendorong Anda makan sesuatu agar kadar gula darah naik kembali.
Jika Anda merasa sangat lapar meskipun sudah makan, bisa jadi ini tanda bahwa tubuh sedang kekurangan gula darah.
Hipoglikemia juga bisa menyebabkan detak jantung menjadi cepat atau tidak teratur. Respons ini adalah bagian dari sistem saraf tubuh yang berusaha meningkatkan gula darah dengan memacu adrenalin. Jika Anda merasa jantung berdebar tanpa alasan yang jelas, ada kemungkinan kadar gula darah Anda rendah.
Ketika kadar gula darah sangat rendah, penglihatan bisa menjadi kabur atau buram. Otak dan mata membutuhkan glukosa untuk berfungsi dengan baik, sehingga ketika glukosa tidak mencukupi, penglihatan bisa terganggu.
Jika penglihatan kabur disertai dengan gejala lain seperti pusing dan lemas, segera konsumsi makanan atau minuman yang manis.
Jika Anda mengalami gejala hipoglikemia, segera konsumsi makanan atau minuman yang dapat meningkatkan kadar gula darah, seperti permen, jus buah, atau roti. Setelah itu, pastikan untuk makan makanan yang mengandung karbohidrat kompleks agar kadar gula darah tetap stabil.
Jika gejala hipoglikemia sering terjadi, penting untuk berkonsultasi dengan dokter. Hipoglikemia yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kehilangan kesadaran atau bahkan koma.
Kekurangan gula darah dapat menimbulkan berbagai gejala seperti lemas, keringat dingin, pusing, hingga penglihatan kabur.
Mengenali ciri-ciri hipoglikemia sangat penting untuk segera mengambil tindakan dan mencegah kondisi ini menjadi lebih parah. Jika Anda sering mengalami gejala-gejala ini, segera cari bantuan medis untuk mendapatkan penanganan yang tepat. (*)
Baca Juga: Apakah Gula Darah Tinggi Sudah Pasti Diabetes? Ini yang Harus Diketahui
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar