GridHEALTH.id – Banyak orang terbiasa minum air saat makan untuk membantu menelan makanan lebih mudah.
Namun, ada anggapan bahwa kebiasaan minum di tengah makan dapat berdampak buruk bagi kesehatan pencernaan.
Meskipun tidak semua ahli setuju, beberapa penelitian dan pendapat medis menunjukkan bahwa minum air saat makan bisa memengaruhi proses pencernaan dan penyerapan nutrisi.
Berikut ini penjelasan selengkapnya.
Melansir dari berbagai sumber, ini adalah beberapa bahaya minum di tengah makan yang perlu diketahui.
Salah satu alasan utama mengapa minum di tengah makan dianggap berbahaya adalah karena air bisa mengencerkan cairan pencernaan seperti asam lambung dan enzim.
Cairan pencernaan ini berfungsi untuk memecah makanan sehingga nutrisi dapat diserap tubuh dengan baik.
Ketika Anda minum terlalu banyak air saat makan, cairan ini bisa berkurang kekuatannya, yang pada gilirannya memperlambat proses pencernaan.
Akibatnya, makanan tidak tercerna dengan optimal dan penyerapan nutrisi bisa terganggu.
Minum air di tengah makan juga dapat memperlambat proses pengosongan lambung. Ini berarti makanan akan lebih lama berada di dalam perut, yang dapat menyebabkan perasaan kembung, begah, atau tidak nyaman.
Bagi beberapa orang, ini bahkan bisa memicu gangguan pencernaan seperti refluks asam lambung atau mulas. Penumpukan gas di perut akibat proses pencernaan yang lambat juga bisa menyebabkan sendawa berlebih.
Baca Juga: 6 Cara Minum Teh Hijau Agar Cepat Kurus, Begini Tips Agar Lebih Berkhasiat
Minum air, terutama dalam jumlah banyak, saat makan bisa memengaruhi cara tubuh mencerna dan menyerap karbohidrat.
Ketika cairan terlalu banyak dalam perut, makanan cenderung dicerna lebih cepat, yang bisa menyebabkan lonjakan kadar gula darah lebih cepat daripada biasanya.
Ini bisa berbahaya, terutama bagi penderita diabetes atau orang yang rentan terhadap lonjakan gula darah. Sebaliknya, mengatur waktu minum setelah makan dapat membantu menjaga kestabilan gula darah.
Pengunyahan adalah tahap awal penting dalam proses pencernaan, karena air liur membantu memecah makanan sebelum masuk ke lambung. Ketika Anda minum di tengah makan, kebiasaan ini bisa mengurangi efektivitas pengunyahan.
Orang cenderung tidak mengunyah makanan dengan benar jika mereka terbiasa menelannya dengan bantuan air. Hal ini bisa menyebabkan makanan yang lebih besar masuk ke lambung, membuat pencernaan lebih berat dan memperlambat penyerapan nutrisi.
Minum di tengah makan juga bisa berkontribusi pada kenaikan berat badan. Ketika air diminum bersama dengan makanan, ini dapat membuat Anda merasa lebih kenyang sementara, tetapi efeknya tidak berlangsung lama.
Seiring waktu, Anda mungkin merasa lebih cepat lapar, yang bisa mendorong untuk makan lebih banyak. Selain itu, makanan yang dicerna lebih cepat karena cairan bisa menyebabkan lonjakan energi dan rasa lapar yang lebih cepat muncul setelah makan.
Untuk menghindari dampak negatif ini, waktu terbaik untuk minum air adalah sekitar 30 menit sebelum makan atau setelah makan. Minum sebelum makan membantu menghidrasi tubuh dan mempersiapkan sistem pencernaan tanpa mengganggu proses pencernaan.
Setelah makan, Anda bisa minum air dalam jumlah kecil secara perlahan untuk membantu pencernaan berjalan lebih lancar tanpa mengencerkan enzim pencernaan. Minum air saat makan mungkin terasa alami bagi banyak orang, tetapi kebiasaan ini dapat memengaruhi proses pencernaan dan penyerapan nutrisi.
Mulai dari mengencerkan cairan pencernaan, meningkatkan risiko gangguan pencernaan, hingga memengaruhi kadar gula darah, kebiasaan minum di tengah makan perlu dihindari.
Sebaiknya, minum air sebelum atau setelah makan agar pencernaan lebih optimal dan kesehatan tetap terjaga. (*)
Baca Juga: Benarkah Minum Susu Setelah Minum Obat Bisa Mengurangi Efeknya?
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar